Sabtu, 27 Oktober 2012

Lupa

Ketika aku sendiri,
aku benar-benar lupa,,,,
aku ingin selalu ingat tetapi aku selalu tidak ingat,

Aku memang pelupa
bahkan lupa bila pernah ada mata sapi tiap pagi,

aku telah jadi pelupa,,,
karena aku memang tak ingin berusaha mengingatnya lagi,

Aku memang pelupa
lupa,,,,dan aku pelupa...

Kamis, 30 Agustus 2012

Pendapat Teolog Soal Al-Quran Dan Bible




PENDAPAT TEOLOG SOAL AL-QUR'AN

1. Harry Gaylord Dorman
"Kitab Qur'an ini adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu mukjizat yang tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya dan kebenaran Muhammad." ("Towards Understanding lslam", New York, 1948, Hal. 3)

2. Prof. H. A. R. Gibb
"Nah, jika memang Qur'an itu hasil karyanya sendiri, maka orang lain dapat menandinginya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan boleh dikatakan mereka pasti tidak mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima Qur'an sebagai bukti yang kuat tentang mukjizat." ("Mohammadanism", London, 1953, Hal. 33)

3. Sir William Muir
"Qur'an adalah karya dasar Agama Islam. Kekuasaannya mutlak dalam segala hal, etika dan ilmu pengetahuan" ("The Life of Mohamet", London, 1907; Hal. VII)

4. DR. John William Draper
"Qur'an mengandung sugesti-sugesti dan proses moral yang cemerlang yang sangat berlimpah-limpah; susunannya demikian fragmenter, sehingga kita tidak dapat membuka satu lembaran tanpa menemukan ungkapan-ungkapan yang harus diterima oleh sekalian orang. Susunan fragmenter ini, mengemukakan teks-teks, moto dan peraturan- peraturan yang sempurna sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peristiwa dalam hidup." ("A History of the intelectual Development in Europe", London, 1875, Jilid 1, Hal. 343-344)

5. DR. J. Shiddily
"Qur'an adalah Bible kaum Muslimin dan lebih dimuliakan dari kitab suci yang manapun, lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab perjanjian Baru." ("The Jesus in the Qur'an", Hal. 111)

6. Laura Vaccia Vaglieri
"Dalam keseluruhannya kita dapati dalam kitab ini, suatu koleksi tentang kebijaksanaan yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang paling cerdas, filosof-filosof yang terbesar dan ahli-ahli politik yang paling cakap... Tetapi ada bukti lain tentang sifat Ilahi dalam Qur'an, adalah suatu kenyataan bahwa Qur'an itu tetap utuh melintasi masa-masa sejak turunnya wahyu itu hingga pada masa kini...Kitab ini dibaca berulang-ulang oleh orang yang beriman dengan tiada jemu-jemunya. Keistimewaannya pula, Qur'an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-anak sejak sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor."

"Sebaliknya malah karena diulang- ulang ia makin dicintai sehari demi sehari. Qur'an membangkitkan timbulnya perasaan penghormatan dan respek yang mendalam, pada diri orang yang membaca dan mendengarkannya.... Oleh karena itu bukan dengan jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula dengan tekanan mubaligh-mubaligh yang menyebabkan penyiaran Islam besar dan cepat, tetapi oleh kenyataan bahwa kitab ini, yang diperkenalkan kaum Muslimin kepada orang-orang yang ditaklukkan dengan kebebasan untuk menerima atau menolaknya adalah kitab Tuhan. Kata yang benar, mukjizat terbesar yang dapat diperlihatkan Muhammad kepada orang yang ragu dan kepada orang yang tetap berkeras kepala." ("Apologie de I'Islamism", Hal. 57)

7. Prof. A. J. Amberry
"Qur'an ditulis dengan gaya tak menentu dan tidak teratur, yang menunjukkan bahwa penulisnya di atas segala hukum-hukum pengarang manusia." (De Kracht van den Islam", hal. 38)

8. G. Margoliouth
"Diakui bahwa Qur'an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama di dunia. Walau kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang termasuk dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang mana pun dalam effeknya yang mengagumkan, yang telah ditimbulkannya terhadap sejumlah besar manusia yang telah menciptakan suatu phase kemajuan manusia dan satu tipe karakter yang segar." ("Introduction to the Kor'an" [kata pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell], London, 1918)

9. George Sale
"Di seluruh dunia diakui bahwa Qur'an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang paling tinggi, paling murni....diakui sebagai standard bahasa Arab... dan tak dapat ditiru oleh pena manusia... Oleh karena itu diakui sebagai mukjizat yang besar, lebih besar daripada membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa kitab itu berasal dari Tuhan." ("Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse")

10. E. Denisen Ross
"Qur'an memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan Bible dalam agama Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan.....Sungguh sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa-masa ini, di mana ruang dan waktu hampir telah dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern." ("Introduction to the Koran-George Sale", Hal. 5)

11. James A. Michener
"Berita Qur'an inilah yang mengusir patung-patung dewa, dan memberikan ilham kepada manusia untuk merevolusikan hidup dan bangsa mereka.... Kombinasi antara persembahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan perintah prakteknya yang membuat Qur'an menjadi khas. Bangsa yang beragama di Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan diperintah dengan baik apabila hukum-hukumnya sejalan dengan Qur'an." ("Islam the Misunderstood Religion Readers Digest", Mei 1955)

12. W.E. Hocking
"Saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Qur'an berisi amat banyak prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat." ("Spirit of World Politics New York 32", Hal. 461)

13. Dr. Maurice Bucaille
"Qur'an yang diwahyukan sesudah kedua kitab suci sebelumnya, bukan saja bebas dari kontradiksi dalam riwayat-riwayatnya, kontradiksi yang menjadi ciri Injil-Injil karena disusun oleh manusia tetapi juga menyajikan kepada orang yang mempelajarinya secara obyektif dengan mengambil petunjuk dari Sains modern, suatu sifat yang khusus, yakni persesuaian yang sempurna dengan hasil Sains modern. Lebih dari itu semua, sebagai yang sudah kita buktikan Qur'an mengandung pernyataan ilmiah yang sangat modern yang tidak masuk akal jika dikatakan bahwa orang yang hidup pada waktu Qur'an diwahyukan itu adalah pencetus-pencetusnya. Dengan begitu maka pengetahuan ilmiah modern memungkinkan kita memahami ayat-ayat tertentu dalam Qur'an yang sampai sekarang tidak dapat ditafsirkan." ("Bible, Qur'an, Dan Sains Modern")

14. Napoleon Bonaparte
"Selama abad-abad pertengahan, sejarah Islam peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong dari kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan gerakan intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu sedang dalam sakaratulmauit. Muhammad memberi kepada mereka sebuah Qur'an yang merupakan titik tolak ke arah dunia baru." ("Stanislas Cuyard-Ency des Sciences Religioses", Paris, 1880, Jilid IX, Hal. 501)

"Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur'an itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan." ("Bonaparte et I'Islarn oleh Cherlifs", Paris, Hal. 105)

Demikian beberapa pandangan teolog yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dalam memberikan penilaian terhadap Al-Qur'an. Ternyata bukan hanya umat Islam saja yang mengakui bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah yang relevan sepanjang zaman, penuh hikmat kebesaran Allah serta memberikan pencerahan arah duniawi maupun surgawi, tapi oleh pemikir non-muslim yang kritis dan mengandalkan kejernihan hati dan pikiran juga berpendapat hal yang sama.

PENDAPAT TEOLOG SOAL BIBLE

Belum lengkap rasanya bila kita belum mendengar pendapat dari tokoh-tokoh non-muslim terhadap kitab Bibelnya sendiri dengan sikap netral dan terbuka, hanya sebagai bahan pembanding saja.

1. Dr. Mr. D. N. Mulder
"Buku ini dikarang pada waktu- waktu tertentu, dan pengarang-pengarangnya memang manusia juga, yang terpengaruh oleh keadaan waktunya dan oleh suasana di sekitarnya dan oleh pembawaan pengarang itu sendiri. Naskah-naskah asli dari Kitab Suci itu sudah tidak ada lagi. Yang ada pada kita hanya turunan atau salinan. Dan salinan itu bukannya salinan langsung dari naskah asli, melainkan dari salinan dan seterusnya. Sering di dalam menyalin Kitab Suci itu terseliplah salah salin." ("Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama", 1963, Hal. 12-13)

2. Drs. M. E. Duyverman
"Ada kalanya penyalin tersentuh pada kesalahan dalam naskah asli yang dipergunakannya, lalu kesalahan itu diperbaikinya, padahal perbaikan itu sering mengakibatkan perbedaan yang lebih besar dengan yang sungguh asli. Dan kira-kira pada abad keempat, di Antiochia diadakan penyelidikan dan penyesuaian salinan- salinan; agaknya terdorong oleh perbedaan yang sudah terlalu besar diantara salinan-salinan yang dipergunakan dengan resmi dalam Gereja." ("Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru", 1966, Hal. 24-25)

3. Dr. B. J. Boland
"Apakah kebenaran-kebenaran dari Injil Jesus Kristus diserahkan kepada kita dalam bentuk murninya, asli dan tidak dipalsukan, ataukah telah dirubah melalui alam fikiran kebudayaan Gerika? Umumnya yang terakhirlah yang diterima oleh orang jaman kini bahwa tulisan-tulisan Kitab Perjanjian Baru pada dua abad pertama perhitungan tahun kita, pasti telah mengalami perubahan besar." ("Het Johannes Evangelie", Hal. 9)

4. Dr. A. Powel Davies
"Tiga Injil pertama, yaitu Injil Synoptik, membawa- kan cerita yang sama. Terdapat pertentangan - pertentangan di dalamnya, sehingga tidaklah mungkin sedemikian jauh untuk mendamaikan ayat-ayat ini. Namun Injil Johannes, menceritakan cerita-cerita yang amat berbeda dari ketiga Injil pertama itu. Bila Injil Johannes yang betul, maka ketiga Injil yang lain itu salah; bila ketiga Injil itu betul, maka Injil Johannes pasti salah." ("The meaning of the Dead Sea Scrolls The New American Library", 1961, Hal. 106)

5. Dr. G. C. Vari Niftrik & Dr. B. J. Boland
"Kita tidak usah merasa malu bahwa terdapat pelbagai kekhilafan di dalam Al-Kitab; kekhilafan tentang angka-angka, perhitungan-perhitungan tahun dan fakta-fakta. Dan tak perlu kita pertanggung jawabkan kekhilafan-kekhilafan itu berdasarkan caranya isi Al-Kitab telah disampaikan kepada kita, sehingga dapat kita berkata: dalam naskah asli tentulah tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi kekhilafan-kekhilafan itu barulah kemudiannya terjadi di dalam turunan-turunan (salinan-salinan-pen) naskah itu." ("Dogmatika Masakini", Cetakan III, 1978, Hal. 322)

6. Herman Bakels (1871-1954)
"Adapun enam buah kitab (Weda, Awesta, Kitab-kitab tentang Budha, Tao-teking, Kitab-kitab Confusius, Al-Qur'an) tidak begitu saya kenal. Akan tetapi Bibel kita ini, pasti saya ketahui. Sudah 30 tahun lamanya saya mengincah Bibel kita ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu terus terang saya katakan, bahwa di Eropa, saya belum kenal sebuah kitab yang lebih padat dengan hal-hal yang tidak benar dari pada Bibel. Hampir semua kitab-kitab dalam bibel itu menyesatkan, yakni memakai nama palsu, yaitu tidak ditulis oleh pengarang-pengarang yang tercantum nama mereka di atasnya, melainkan ditulis jauh di belakang mereka." ("Nij Ketters? Ya.. Om deere Gods", Hal. 119-120)

7. Dr. Maurice Bucaille
"Perjanjian Lama merupakan kumpulan karya sastra yang dihasilkan selama ±9 abad. Perjanjian Lama merupakan campuran mosaik yang unsur-unsurnya sepanjang masa telah dirubah-rubah oleh manusia; beberapa paragraf baru ditambahkan kepada yang sudah ada sehingga pada waktu sekarang sangat sulit untuk menemukan asalnya. Kesulitan yang terdapat dalam Injil ialah bahwa penulis-penulisnya bukan saksi mata yang menyaksikan fakta-fakta yang mereka laporkan. Banyaknya sumber-sumber asal, mengakibatkan kontradiksi dan pertentangan yang tak dapat dielakkan yang telah kita berikan contoh-contoh yang banyak." ("Bible, Qur'an, Dan Sains Modern")

8. George Bernard Shaw
"Bible ini adalah Kitab yang paling berbahaya di muka bumi. Jaga kitab tersebut dalam keadaan terkunci dalam laci: larang anak-anak anda membacanya."

9. Prof. Herbert J. Muller
"Para sarjana menganggap bahwa naskah ini ( I Johannes 5:7) adalah suatu sisipan/tambahan kemudian, karena ayat seperti ini tidak diketemukan pada manuskrip- manuskrip terbaik." ("The Uses of the Past", Hal. 168)

10. Herman Bakel & Dr. A. Powel Davies
"Injil Matius 28:19 dan Injil Markus 16:9-19 adalah sisipan." ("Jawaban Lengkap Kepada Pendeta Dr. J. Verkuyl," Terbitan JAPI, Surabaya, 1969, Hal. 94)

11. Mr. RT. Payet
Di dalam parlemen inggris tahun 1964 mengusulkan kepada Pemerintah Inggris dalam hal ini The British Home Secretary agar Injil dilarang beredar. Salah satu di antara sebabnya seperti yang ia katakan sebagai berikut:
"Tidak ada di dalam sejarah satu buku yang merupakan sumber dari perbuatan-perbuatan yang brutal dan sadis selain Injil ini." (I. Sudibya Markus dalam buku "Dialog Islam-Nasrani dan Usul Pelanggaran Injil di Inggris", terbitan Potrosari Ler. 28 Mgl; "Surat Kabar Harian Times Ghana", 24-6-1964; "Harian Mercusuar YK", 31-8-1968)

12. Majalah The Plain Truth
Terbitan "World Church of Tomorrow" dalam salah satu artikelnya mengatakan:
"Membacakan cerita-cerita dari Bible kepada anak-anak bisa membuka kesempatan untuk mendiskusikan moral seks. Suatu kitab Bible yang belum dibersihkan pasti mendapat rating X dari badan sensor." (The Plain Truth, Oktober 1977)

14. 72 Sarjana Bible
Sarjana Bible dari universitas terkenal dari seluruh dunia setelah melakukan seminar dan kajian terhadap Bible mereka sendiri dengan maksud seminar "To Search for The Autentic Words of Jesus" and "What did Jesus Really Say?" yang bersidang selama 6 tahun keluarlah hasil kajian mereka dengan kesimpulan:
"Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan oleh Yesus" ("The Five Gospel, 'To Search for The Autentic Words of Jesus' & 'What did Jesus Really Say?'", 1993)

Berarti hanya 18% saja ucapan Yesus yang masih asli dalam Bible, sementara sisanya?

Kesimpulannya diberikan kepada anda untuk menyimpulkan sendiri dengan sikap bijaksana, kritis, dan terbuka untuk kebenaran terhadap pandangan para teolog ilmuwan tersebut diatas terhadap dua kitab yang berbeda, Al-Qur'an dan Bible. Ada yang mengatakan bahwa argumen yang keluar dari pemikiran seseorang tidak dapat merubah keyakinan orang lain begitu saja, memang benar, sehingga jalan lainnya adalah mempelajari dan membandingkan sendiri kebenaran kitab masing-masing yang dipersoalkan tersebut, pandangan para teolog diatas dapat menjadi tolak ukur untuk melakukan kajian dan penelitian sendiri. Kebenaran akan tampak seiring kejernihan hati dan pikiran.

*Dari berbagai sumber.

Semoga semua makhluk berbahagia...

Jumat, 17 Agustus 2012

Hubungan Bom Atom Hiroshima-Nagasaki dan Kekalahan Jepang


Salah satu kontroversi terbesar abad 20 adalah bom atom Hiroshima-Nagasaki. Apakah keputusan menjatuhkan bom atom tsb adalah keputusan yang benar?

Jawaban singkatnya: keputusan pahit tapi yang terbaik.

Mari kita pikirkan alternatif-alternatifnyanya bila bom atom tak dijatuhkan.

Skenario 1, Jepang baru menyerah setelah Uni Soviet Menyerang:
Skenario pertama adalah skenario favoritnya Tsuyoshi Hasegawa. Menurut sejarawan Jepang ini, penyebab utama menyerahnya Jepang adalah serangan Uni Soviet. Beliau merasa, pemimpin² Jepang benar² merasa Uni Soviet bisa menjadi penengah dengan negara² sekutu lain, memungkinkan mereka mendapatkan perjanjian damai yang jauh lebih menguntungkan. Karena itulah mereka menolak menyerah, dan bom atompun dianggap kurang relevan. Karena itulah Hasegawa yakin pemimpin² Jepang baru kehilangan harapan dan memohon damai ketika "sang penengah" malah menyerang mereka. 

Anggaplah Hasegawa benar dan Jepang menyerah murni karena invasi Soviet, tanpa dijatuhkannya bom atom. Tanggal menyerahnya Jepang takkan sama. Suka tak suka, bom atom mempercepat menyerahnya Jepang. Ditundanya tanggal menyerah Jepang akan berakibat hebat sekali.

1) Jutaan orang akan mati. Ingat, pendudukan Jepang di Indonesia, Malaya, Cina, dll bukan pendudukan baik². Laksaan manusia tewas setiap harinya, jadi rasanya tak berlebihan menebak jutaan orang non-Jepang akan mati akibat kekejaman pasukan Jepang di koloni²nya, di jeda di antara 15 Agustus (Tanggal menyerahnya Jepang setelah dibom atom dan diserbu Uni Soviet) dan tanggal menyerahnya Jepang.

2) Uni Soviet sangat mungkin bukan cuma merebut Manchuria, Korea Utara, dan kepulauan Kuril, tapi juga Korea Selatan dan Hokkaido. Ini artinya tidak akan ada Korea Selatan, cuma ada Korea Utara yang meliputi Korea Selatan juga, dan akan ada "Republik Demokrasi Jepang" yang berkedudukan di Hokkaido. Mungkin saja kota Tokyo jadi akan terbagi 2 juga seperti kota Berlin pasca menyerahnya Jerman.

Tak begitu baguskan dibandingkan kenyataan? Jangan kawatir, ini baru skenario pertama ...


Skenario 2, Jepang menyerah setelah operasi Olympic dan Coronet
Di skenario kedua ini, Amerika Serikat dan sekutu²nya menginvasi Jepang dalam 2 operasi: Olympic (Merebut Kyushu) dan Coronet (Merebut Honshu) sementara saya asumsikan Hokkaido direbut Uni Soviet secara terpisah.

Ini artinya 2 akibat negatif skenario #1 terjadi, DITAMBAH korban jiwa akibat invasi. Ketika pihak Amerika Serikat memperhitungkan korban yg akan jatuh dalam operasi ini, mereka memperhitungkan mereka akan kehilangan 1 juta manusia. Perlu ditegaskan, 1 juta ini adalah korban di pihak sekutu saja. Pihak Jepang sendiri sudah memobilisasi SEMUA penduduknya. Anak² mereka saja diajari menggunakan bambu runcing menusuk perut tentara² sekutu yang mendarat di Jepang. Menghadapi perang total macam ini, tak berlebihan kalau saya bilang korban totalnya puluhan juta jiwa.


Skenario 3, Jepang menyerah tanpa operasi Olympic dan Coronet, tanpa invasi Soviet
Apa yang terjadi seandainya Jepang menyerah tanpa invasi sama sekali?  Jepang mustahil menyerah begitu saja cuma karena kehilangan Okinawa, Mariana, Filipina, Irian, dan Pasifik Tengah. Satu²nya cara membuat Jepang menyerah adalah dengan meneruskan bombardemen udara & laut, sambil memblokadenya, memastikan tak ada bahan mentah atau makanan yang memasuki tanah air Jepang.

Skenario ini berarti tanggal menyerahnya Jepang MUNDUR lagi. Korban di kalangan sekutu bisa diminimalisir, tapi korban sipil Jepang akan terus berjatuhan. Seperti kota² yang dikepung, pulau² Jepang akan dilanda kelaparan, penyakit, dll. Entah butuh waktu berapa lama sampai Jepang benar² menyerah. Artinya, korban jiwa di pulau² Jepang dan koloni² Jepang akan bertambah lagi. 


Sudah jelaskan, skenario apapun yang terjadi tidak terlihat bagus.

Bom atom Hiroshima-Nagasaki sudah pasti membunuh ribuan penduduk 2 kota itu, tapi di saat yang sama menghindari jutaan korban akibat 3 skenario di atas. Jangan salahkan presiden Truman menjatuhkan bom tsb, salahkan petinggi² Jepang yang terobsesi pada Bushido, pada "Kehormatan" pada prinsip "lebih baik mati daripada menyerah!" Seandainya pemerintah Jepang memang rasional, memang perduli pada nasib rakyatnya, mereka sudah menyerah paling lambat saat Filipina jatuh, saat mereka kehilangan akses ke ladang² minyak di Kalimantan, sementara kapal² terbang Amerika dari Mariana membombardir Jepang.

Selasa, 14 Agustus 2012

Kisah Penciptaan Adam



Untuk menciptakan manusia, Tuhan memberi perintah kepada Malaikat Jibril:
"Bawakanlah segumpal tanah sebagai pinjaman."

Malaikat Jibril turun ke bumi untuk menjalankan tugas yang diberikan kepadanya. Baru mau mengambil tanah, bumi menarik diri. Dia merintih:
"Jangan malaikat. Demi Allah, janganlah mengambil tanah ini. Engkau tahu persis apa yang akan terjadi setelah manusia tercipta. Bersama dia, aku pun akan terseret ke dalam bahaya dan bencana. Atas Nama Allah, lindungilah diriku dari marabahaya."

Malaikat Jibril yang berhati lembut menyalami dia dan kembali menghadap Tuhan:
"Ya Allah, Ya Rabb, Engkau Maha Tahu dan tahu persis bahwa aku sudah berupaya, tetapi rintihan bumi membuat aku tak berdaya, karena dia menggunakan Nama-Mu. Demi Nama-Mu yang kusucikan, dia memohon perlindungan."

Maka Tuhan mengutus Malaikat Mikail, "Pergilah dan ambillah segumpal tanah."
Dan dia pun tidak berhasil. Begitu juga malaikat Israfil yang diutus setelah Mikail. Dia malah mengeluh,
"Ya Allah, Ya Rabb, Engkau memberi perintah untuk mengambil segumpal tanah, tetapi bersama itu. Engkau juga memberiku hati yang sangat lembut. Itu sebabnya, aku tak berdaya. Tidak bisa mengambil tanah secara paksa."

Terakhir, Tuhan mengutus Izrail:
"Lihatlah, dunia itu hanya sebuah khayalan. Bawakan segumpal tanah dari sana."

Seperti biasa, bumi merintih lagi,
"Jangan Malaikat, janganlah membahayakan keberadaanku. Atas Nama Allah, aku mohon perlindungan."

Izrail menjawab, "Rintihanmu, ratapanmu takkan berhasil menggoyahkan imanku terhadap Perintah-Nya."

"Bukankah Dia pula yang memberi perintah agar kita menahan diri dan saling mengasihi?", kata bumi.

"Engkau sedang menafsirkan perintah Allah, sementara aku sedang berupaya untuk menjalaninya. Aku melihat kasih dibalik kekerasan. Aku melihat permata tertutup oleh tanah.
Janganlah engkau menyangsikan Kebijakan Tuhan. Jangan ragu-ragu, jangan bimbang. Jalani perintah-Nya dengan penuh kepasrahan, keikhlasan.
Jangan pula mengharapkan apa-apa dari diriku. Aku hanya menjalani perintah-Nya. Itu saja. Tak ada suara lain yang kudengarkan kecuali suara-Nya.
Aku bagaikan pedang di tangan-Nya untuk apa memohon perlindungan dariku? Permohonanmu salah alamat. Bermohonlah kepada Dia yang memegang aku. Bila Dia menghendaki, pedang yang membunuh bisa berubah menjadi cawan berisikan air kehidupan."

Kemudian tanpa basa-basi lagi Izrail mengambil segumpal tanah dari bumi untuk diserahkan kepada Dia Yang Mengutusnya.

"Izrail, engkau Kuangkat sebagai Malaikat Pencabut Nyawa," demikian sabda Tuhan.

"Biarlah kehendak-Mu yang terjadi... Tetapi bila aku diberi tugas mencabut nyawa, aku sudah pasti dibenci," protes Izrail sungguh halus. Tetapi protes tetaplah protes.

"Mereka tidak akan melihat tanganmu. Yang terlihat adalah penyakit, kecelakaan, dan bencana alam. Dan mereka pikir ketiga hal itu yang menyebabkan kematian," tambah Tuhan.

"Tetapi di antara mereka sudah pasti ada yang melihat sebab di balik akibat. Tangan-Ku, peran-Ku akan terlihat jelas."

Tuhan menjawab:
"Mereka yang sudah bisa melhhat Sebab Utama dibalik segala sebab tidak akan mempersoalkan akibat.
Bagi mereka kematian tidak lagi sepahit racun. Bagi mereka kematian tmenjadi manis---semanis madu, karena mereka sadar bahwa lewat kematianlah mereka memperoleh kebebasan dari penjara dunia. Kemudian kematian pula menjadi gerbang masuk Taman Kehidupan Abadi yang Indah.
Mereka sadar bahwa yang mati hanyalah badan. Jiwa hidup abadi. Oleh karena itu, tidak perlu menghawatirkan mereka yang mati dengan penuh kesadaran. Kendati melihat peranmu, mereka tidak akan pernah mengeluh. Apalagi membenci kamu..."

"Betapa indahnya hidup ini, bila tidak ada kematian."

"Hidup ini tidak akan berarti sama sekali, jika tidak ada kematian. Terjemahanmu salah, tafsiranmu keliru. Yang engkau anggap kehidupan, sesungguhnya tanah kering kematian. Selama ini engkau menanam di atas lahan yang tidak subur itu."

-¤( Matsnawi, Syaikh Jalaluddin Rumi )¤-

Selasa, 24 Juli 2012

Kebijakan vs Kebijaksanaan


‎Negeri Indonesia dipenuhi oleh sekian juta kebijakan yang terkadang mengenyampingkan kebijaksaan, memutar balikkan fakta dengan permainan logika dan bahasa tak urung dijadikan senjata untuk mendapatkan kebijakan yang kelihatannya mendukung rakyat namun disitu terselip berbagai macam kepentingan-kepentingan yang sifatnya hanya mengharapkan tibanya sang ulam cinta.
Begitu banyak orang Indonesia bahkan sang matematikawan kewalahan menghitung jumlah penduduk Indonesia namun yang hanya dianggap orang di Indonesia hanya sebagian bahkan jaripun tak habis untuk menghitung yang dianggap sebagai orang indonesia.
Entah mengapa jumlah orang di indonesia hanya segelintir bahkan tak cukup dengan prosentase 0,0001% dari jumlah seluruh manusia yang ada di indonesia bahkan bisa dikatakan sebagai negara yang dipenuhi oleh sampah-sampah kesombongan dan keangkuhan.
Apakah yang asing begitu penting hingga pribumi harus terpelanting jauh disudut-sudut keniscayaan sebagai warga indonesia yang mengharuskan memuja bangsa asing.
Apalah arti sebuah kartu tanda penduduk jika hanya dipandang sebelah mata yang silau dengan kegagahan kekayaan oleh limpahan harta, tersingkirkan dari bangsa sendiri adalah hal yang wajar di Indonesia, mendambakan kemajuan dengan menyingkirkan yang terbelakang, menghina, mencaci bahkan risih terhadap bangsa sendiri yang menjadikan Indonesia tak kan pernah maju dalam hal apapun karena tidak adanya sifat gotong royong.
Inilah negeriku yang berhiaskan berbagai macam adat dan budaya ternyata hanyalah sebuah formalitas semata untuk mendukung kebijakan-kebijakan yang telah dibangun oleh sebagian kelompok-kelompok atau bangsa asing tanpa memandang sebuah kebijaksanaan untuk menghargai bangsa lainnya. 
Apakah yang menyebabkan timbulnya kebijakan dan kebijaksanaan?
Berikut dikisahkan ada seseorang yang bernama "cinta" tergila-gila oleh yang namanya "sayang", berbagai cara telah dilakukan oleh cinta untuk mendapatkan hati si sayang, kegilaan si cinta pun tak terbendung sehingga cinta mencoba untuk bertemu dan merayu sayang.

Cinta : “ wahai sayang hal apakah yang kamu sukai, pasti akan aku beri ? “

Sayang : “ Hal yang paling aku sukai adalah sebuah kebijaksanaan. Apakah kamu memiliki sebuah kebijaksanaan ? “

Cinta : “ waduh sayang, dari dulu saya mencoba untuk mendapatkan kebijaksanaan namun saya hanya sampai kepada taraf kebijakan. “

Sayang : “ apa,..!!! Kamu hanya memiliki kebijakan ? Bagaimankah kau ingin bersamaku sedangkan kebijaksanaan sangat bertentangan dengan kebijakan. “

Cinta : “ mudah saja sayang, kamu gunakan kebijaksanaanmu untuk menerimaku dan aku akan gunakan kebijakanku untuk melindungimu. “

Sayang : “ cinta simpan saja retorikamu, sungguh benar-benar licik sekali kebiadabanmu itu. Kau gunakan kebijakan untuk kepentinganmu sendiri. Sesungguhnya saya sendiri selalu mendambakan dirimu namun setelah aku ketahui tentang seluk-beluk dari cara pandangmu terpaksa aku harus meninggalkan dirimu, karena saya khawatir akan apa yang akan terjadi pada dirimu dan keluargamu. ”

Cinta : “ terima kasih sayang, kamu telah mengungkapkan isi hatimu kepadaku dan aku akan berusaha untuk mendapatkan seperti apa yang engkau mau yaitu sebuah kebijaksanaan yang begitu sulit diterapkan oleh apa yang ku miliki yaitu kebijakan. “

Sayang : “ iya sama-sama cinta, semoga kita dapat bersatu mungkin pada generasi kita yang selanjutnya atau bahkan ketujuh turunan kita. “

Cinta : “ selamat tinggal sayang,.. ” ;'-(
Sayang : “ selamat tinggal juga cinta,.. “ ^_^

Sang cinta pun akan selalu mengganti kebijakan dan terus mencari sebuah kebijaksanaan sampai ujung hanyatnya untuk mendapatkan si sayang, walaupun berat dirasakan si cinta namun dia tetap pada kegilaan nya terhadap sayang yang menjadi belahan hatinya.

















Sabtu, 21 Juli 2012

Pergeseran Makna Ngabuburit



Bulan Ramadhan, bulan yang seringkali kita jadikan momentum kembali mendalami religiusitas. Selama sebulan kita berpuasa. Selama sebulan kita menahan emosi, lapar dan haus di siang hari. Di malam hari kita memperbanyak ibadah-ibadah sunnah seperti tarawih, witir dan tadarus Al-Qur’an...
Hehehehe...Semoga benar begitu... :)
Bulan Ramadhan, khusus di Indonesia, diisi pula dengan tradisi ngabuburit atau menunggu bulan puasa. Harusnya momentum ini diisi dengan kegiatan-kegiatan religi. Namun tidak demikian halnya yang terjadi...
Ngabuburit benar-benar asli Indonesia, harusnya menjadi momen yang demikian transendensi bukan snobis, hedonis, maupun konsumeris. Karena pada hakekatnya ngabuburit juga semacam perjalanan para “pejuang” yang demikian membutuhkan mentalitas transendensi dan religi...
Dalam pengertian perspektif sosiologis-ekonomis justru ngabuburit menunggu makan dan minum setelah seharian tak makan. Jelas ini bukanlah tradisi spiritual kembali ke pensucian jiwa. Karena banyak kalangan demi ngabuburit kehilangan akar budaya masing-masing dengan cara buang-buang waktu.
Demi ngabuburit juga justru di jalan-jalan berkumpul buang-buang waktu. Juga bersamaan di rumah acara-acara televisi menggambarkan betapa makan enak lebih afdol untuk berbuka puasa bersama produk-produk yang diiklankan itu...
Ironisnya, manusia-manusia tetap menganggap ngabuburit bukanlah cara buang-buang waktu. Maka lihatlah rata-rata mereka yang melakukan ngabuburit di jalan-jalan itu wajahnya cerah-cerah seperti sedang tamasya yang nanti pulang makan dan minum sebanyak-banyaknya. Jadi sangatlah banyak kita temui di alun-alun, di lapangan terbuka atau di jalan-jalan. Menjelang bedug magrib, manusia pada gentayangan...
Ngabuburit, apa boleh buat, jadi semacam sistem nilai budaya yang memegang monopoli sistem nilai kehidupan jelang buka puasa Ramadhan. Peristiwa ngabuburit yang sesungguhnya punya dimensi transendental malah kehilangan makna.
Selain itu ironisnya lagi dalam pengertian perspektif sosiologis-ekonomis, ngabuburit juga mempunyai pengertian, betapa ngabuburit butuh citra gengsi. Sesungguhnya bukanlah mustahil dengan begitu ngabuburit memang (bisa) bergeser nilainya. Pengertian semula ngabuburit adalah untuk momentum religi pun bergeser sistem nilainya.
Tidak sedikit di sebuah lingkungan masyarakat kita kegiatan ngabuburit, pelan-pelan berubah diri, pamer-pamer kebiasaan wisata model tongkorangan masa kini...
*Dari berbagai sumber...


Kamis, 19 Juli 2012

Penetapan 1 Ramadan Selalu Berbeda

SEMENANJUNG Arab adalah bentang daratan beralam kejam di siang hari. Tandus dan kering. Namun di malam hari. Arab adalah "surga" bagi para astronom. Langit Arab di malam hari, selalu indah.

Seperti China, sebagai bangsa dan peradaban tua, sastrawan Arab banyak menyanjung langit di malam hari. Malam adalah inspirasi keindahan, sedangkan siang diibaratkan "kekerasan."

Tak mengherankan jika khasanah intelektual dunia soal astronomi banyak lahir di tanah Arab. Gugusan bintang-bintang banyak lahir dari istilah Arab awal. Rasi bintang Orion awalnya dikenal dengan Al-Jabbar, Taurus (Ath-Thawr), Canis Major (Al-Kalb Al-Akbar), Canis Minor (Al-Kalb Al-Asghar), Leo (Al-Asad), Gemini (At-Tawa'man), Scorpius (Al-'Aqrab), dan beberapa lainnya.

Inilah yang menjelaskan, kenapa di banyak negara-negara Islam di Semenanjung Arab, seperti Mesir, Syira, atau Yaman dalam memutuskan 1 Ramadan, selalu merujuk ke Arab. Ke Tanah Haram, Mekkah.

Bahkan Malaysia dan Jepang, yang jauh di tenggara Asia, pun senantiasa berkiblat pada penentuan 1 Ramadan atau Syawal di Mekkah. Langit Mekkah dan Jeddah, selalu lebih terang. Rasi bintang di malam hari selalu terlihat lebih jelas.

Dan, memang perbedaan 1 Syawal dan 1 Ramadan hanya soal cara sistem penghitungan belaka, dan kondisi langit atau ufuk saat rukyah hilal.

Ingatkah kita, di Indonesia, hampir 3 dekade di masa pemerintah Soeharto begitu kuat perbedaan "cara" itu nyaris tak pernah ada. Itu karena pemerintah kuat, dan masih punya otoritas dan kepercayaan.

Sementara Indonesia umumnya menentukan sendiri, melalui pertemuan antara pemeritah dan ormas-ormas Islam.

Dalam perhitungan 1 Ramadan dan 1 Syawal, ada yang memakai Hisab dengan perhitungan astronomi yang rumit, ada pula yang memakai Ru'yah atau melihat bulan/hilal.

Ada pun yang memakai sistem Hisab berpendapat mereka melihat bulan dengan memakai ilmu kalendering. Inilah yang selama ini jadi rujukan ormas Muhammadiyah.

Dengan rujukan ini, 1 Ramadan 1455, atau di 22 tahun akan datang (tahun 2034) mendatang, sudah bisa diketahui, atau disesuaikan dengan kalender masehi.

Yang kedua, dengan rukyah, jika bulan terlihat, itulah saat mulai berpuasa atau berbuka puasa (Idulfitri). Inilah yang dipakai oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kemenag dan Ormas Nahdlatul Ulama (NU).

Pada Ru'yah lokal, tiap penduduk melihat bulan sendiri-sendiri, sehingga tiap kota atau tiap negara merayakan hari Idulfitri sendiri-sendiri bisa berbeda satu negara dengan negara yang lain bahkan satu kota dengan kota yang lain.

Ada pun yang memakai Ru'yah Global begitu ada minimal 2 orang saksi yang dipercaya melihat bulan, maka itulah awal Ramadan atau awal Syawal. Rujukan yang terakhir ini biasanya http://moonsighting.com/

Umumnya Tim Ru'yah di Indonesia gagal melihat hilal (bulan muda) bukan karena mereka "bodoh" atau minimnya peralatan. Ini lebih disebabkan karena memang langit lagi berawan, atau banyak partikel cahaya dari bumi. Inilah yang menyebabkan bulan muda sering tertutup awan.

Selain itu, Jawa yang merupakan pulau terpadat di dunia begitu terang oleh cahaya lampu-lampu gedung dan rumah-rumah sehingga langit juga terlihat lebih terang termasuk di Boscha.

Akibatnya sinar-sinar bintang dan bulan terganggu dan terlihat kecil dan redup. Di Arab sebaliknya. Langit tidak berawan. Dengan luas darat yang lebih besar daripada Indonesia (2,4 juta km2) sementara jumlah penduduk cuma 1/5 pulau Jawa, banyak daerah tak bertuan yang tidak berlampu.

Galap gulita. Itulah, kenapa langit dan rasi bintang di Arab pada malam hari selalu lebih indah.

Sehingga langit begitu hitam kelam, sementara bintang-bintang dan bulan jadi tampak lebih besar (sekitar 4-6x lipat daripada di Indonesia) dan lebih terang. Oleh karena itu, Hilal lebih mudah terlihat di sana.

Deputi Bidang Sains, Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengungkapkan setelah mengamati posisi bulan menyimpulkan jika nantinya akan ada potensi perbedaan dalam penetapan 1 Ramadan.

Dari perjalanan bulan, diketahui bahwa pada maghrib akhir Sya'ban atau 19 Juli 2012 nanti bulan telah wujud atau tampak di Indonesia. Akan tetapi ketinggiannya kurang dari imkan rukyat. Ketentuan Imkan rukyat menggunakan kriteria yang disepakati ketinggian bulan minimal 2 derajat.

Nah, karena pada 19 Juli 2012 bulan sudah wujud tetapi kurang dari 2 derajat, maka pengguna hisab wujudul hilal akan menetapkan awal Ramadan jatuh pada 20 Juli. Pengguna hisab wujudul hilal ini di antaranya adalah Muhammadiyah.

Sedangkan ormas yang menggunakan hisab imkan rukyat akan menetapkan 1 Ramadan pada 21 Juli. Sementara itu, posisi hilal yang rendah tadi (antara 0-2 derajat) tidak mungkin akan berhasil di-rukyat pada 19 Juli.

Maka pengguna rukyat kemungkinan besar menetapkan 1 Ramadan jatuh pada 21 Juli. Pengguna rukyat ini di antaranya adalah pemerintah dan NU (Nahdlatul Ulama).