Selasa, 25 Oktober 2011

Selembut Mega Biru

Tatkala sendiri,
kutangkap nafiri sumbang...
alunan nadanya jalari bathinku.. 
Apakah dia kesepian sepertiku...??? 
Mungkin tidak...
Dari titik kulminasi,
kusambut tatapan Elang
dan kupersilahkan membakar jiwaku...
Bila rasa ku terbalas, maka aku bahagia sekali...namun bila tak terbalas...aku tak sakit hati...


Selasa, 18 Oktober 2011

Susunan Kabinet Hasil Reshuffle Presiden SBY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mengumumkan secara resmi susunan kabinet hasil reshuffle atau perombakan kabinet. Presiden SBY ingin formasi menteri baru ini dapat meningkatkan kinerja.

"Berikut ini pejabat baru yang ada di jajaran kabinet, ataupun pejabat baru pada tingkat wakil menteri," kata Presiden SBY di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2011.

Berikut susunan lengkap menteri yang akan bersama Presiden SBY sampai 2014.

1. Menko Polhukam: Djoko Suyanto (tetap)
2. Menko Perekonomian: Hatta Rajasa (tetap)
3. Menko Kesra: Agung Laksono (tetap)
4. Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi (tetap)
5. Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi (tetap)
6. Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa (tetap)
7. Menteri Pertahanan: Purnomo Yusgiantoro (tetap)
8. Menteri Hukum dan HAM: Amir Syamsuddin (baru)
9. Menteri Keuangan: Agus Martowardojo (tetap)
10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Jero Wacik (baru)

11. Menteri Perindustrian: MS Hidayat (tetap)
12. Menteri Perdagangan: Gita Wirjawan (baru)
13. Menteri Pertanian: Suswono (tetap)
14. Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan (tetap)
15. Menteri Perhubungan: EE Mangindaan (baru)
16. Menteri Kelautan dan Perikanan: Sharif Cicip Sutardjo (baru)
17. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
18. Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto (tetap)
19. Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Setyaningsih (tetap)
20. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: M Nuh (tetap)

21. Menteri Sosial: Salim Segaf Al Jufrie (tetap)
22. Menteri Agama: Suryadharma Ali (tetap)
23. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Mari Elka Pangestu (baru)
24. Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring (tetap)
25. Menteri Negara Riset dan Teknologi: Gusti Muhammad Hatta (baru)
26. Menteri Negara Koperasi dan UKM: Syarief Hasan (tetap)
27. Menteri Negara Lingkungan Hidup: Berth Kampbuaya (baru)
28. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Agum Gumelar (tetap)
29. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Azwar Abubakar (baru)
30. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: Helmy Faishal Zaini (tetap)
31. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana (tetap)
32. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara: Dahlan Iskan (baru)
33. Menteri Negara Perumahan Rakyat: Djan Faridz (baru)
34. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga: Andi Mallarangeng (tetap)

Wakil-Wakil Menteri baru:
1. Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan
2. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nurianti
3. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Bidang Pendidikan Musliar Kasim
4. Wakil Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Eko Prasodjo
5. Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar
6. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi
7. Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin
8. Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti
9. Wakil Menteri Luar Negeri Wardana
10. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar
11. Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo
12. Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar
13. Wakil Menteri Hukum dan Ham Denny Indrayana

Wakil Menteri lama:
1. Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
2. Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun
3. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono
4. wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Lukita Dinarsyah Tuwo
5. Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati
6. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak
7. Wakil Menteri Pendidikan Fasli Djalal

Kepala Badan Intelijen Negara
1. Letjen TNI Marciano Norman• VIVAnews

Jumat, 14 Oktober 2011

Merekonstruksi Genom Black Death: Nenek Moyang dari Semua Wabah Modern

"Data genom menunjukkan bahwa strain, atau varian, bakteri ini merupakan nenek moyang dari semua malapetaka modern yang kita miliki saat ini di seluruh dunia."

Sebuah tim internasional – dipimpin para peneliti dari Universitas McMaster dan Universitas Tubingen di Jerman – telah mengurutkan keseluruhan genom Black Death, salah satu epidemi yang paling menghancurkan dalam sejarah manusia.
Ini pertama kalinya para ilmuwan telah mampu merancang rekonstruksi genom dari setiap patogen kuno, yang memungkinkan para peneliti untuk melacak perubahan dalam evolusi dan virulensi patogen dari waktu ke waktu. Studi ini – yang saat ini dipublikasikan secara online dalam jurnal Nature – memberi pemahaman yang lebih baik tentang penyakit menular modern.
Ahli genetika Hendrik Poinar dan Kirsten Bos dari Universitas McMaster dan Johannes Krause dan Verena Schuenemann dari Universitas Tubingen berkolaborasi dengan Brian Golding dan David Earn dari Universitas McMaster, Hernán A. Burbano dan Matthias Meyer dari Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi dan Sharon Dewitte dari University of South Carolina.
Dalam studi terpisah yang dipublikasikan baru-baru ini, tim riset mendeskripsikan pendekatan metodologis terbaru untuk menarik keluar fragmen DNA kecil agen penyebab Black Death yang terdegradasi, dan menunjukkan bahwa varian tertentu dari bakteri pestis Yersinia, bertanggung jawab atas wabah yang menewaskan 50 juta orang Eropa antara tahun 1347 dan 1351.
Setelah keberhasilan ini, langkah utama berikutnya adalah mencoba untuk “menangkap” dan mengurutkan keseluruhan genom, jelas Poinar, profesor dan direktur Pusat DNA Kuno McMaster.
“Data genom menunjukkan bahwa strain, atau varian, bakteri ini merupakan nenek moyang dari semua malapetaka modern yang kita miliki saat ini di seluruh dunia. Setiap wabah di seluruh dunia saat ini berasal dari keturunan wabah abad pertengahan,” katanya. “Dengan pemahaman yang lebih baik terhadap evolusi patogen yang mematikan ini, kita memasuki era baru dalam hal penelitian penyakit menular.”
“Dengan menggunakan metodologi yang sama, semestinya saat ini memungkinkan untuk mempelajari genom segala macam patogen bersejarah,” tambah Krause, salah satu penulis utama studi tersebut. “Ini akan memberi kita wawasan langsung tentang evolusi patogen manusia dan sejarah pandemi.”
Keturunan langsung dari wabah pes yang sama terus ada hingga saat ini, menewaskan sekitar 2.000 orang setiap tahunnya.
“Kami menemukan bahwa dalam 660 tahun evolusi sebagai patogen manusia, terdapat perubahan yang relatif sedikit dalam genom organisme kuno, namun perubahan-perubahan ini, betapapun kecilnya, mungkin atau tidak mungkin diperhitungkan untuk mencatat peningkatan virulensi kutu yang memporak-porandakan Eropa,” kata Poinar. “Langkah berikutnya adalah menentukan mengapa ini sangat mematikan.”
Kemajuan teknis utama dalam pemulihan DNA dan pengurutan telah secara dramatis memperluas ruang lingkup analisis genetik spesimen kuno, membuka cakrawala baru dalam pemahaman tentang infeksi yang muncul dan muncul kembali.
Dewitte, Bos dan Schuenemann menganalisis sisa-sisa kerangka dari korban yang terkubur dalam “lubang wabah” Smithfield Timur di London, terletak di bawah lokasi yang sekarang adalah Royal Mint. Dengan penargetan spesimen – yang telah dipindai untuk mendeteksi kehadiran pestis Y. – dari pulpa gigi lima mayat, mereka mampu mengekstrak, memurnikan dan memperkaya DNA patogen, sehingga mengurangi DNA latar belakang yang terdiri dari DNA manusia, jamur dan non-wabah lainnya.
Dengan menghubungkan penanggalan 1349-1350 pada kerangka ke data genom, memungkinkan para peneliti menghitung usia nenek moyang pestis Yersinia yang menyebabkan wabah di abad pertengahan. Penanggalan ini menyatu suatu waktu antara abad ke-12 dan 13, menunjukkan bahwa wabah sebelumnya seperti wabah Justinian di abad ke-6 – yang pernah diduga disebabkan oleh patogen yang sama – kemungkinan disebabkan oleh pantogen lain. Wabah Justinian tersebar di seluruh Kekaisaran Romawi Timur, menewaskan sekitar 100 juta orang di seluruh dunia.

Jurnal: Kirsten I. Bos, Verena J. Schuenemann, G. Brian Golding, Hernán A. Burbano, Nicholas Waglechner, Brian K. Coombes, Joseph B. McPhee, Sharon N. DeWitte, Matthias Meyer, Sarah Schmedes, James Wood, David J. D. Earn, D. Ann Herring, Peter Bauer, Hendrik N. Poinar, Johannes Krause. A draft genome of Yersinia pestis from victims of the Black Death. Nature, 2011; DOI: 10.1038/nature10549

Rabu, 12 Oktober 2011

Diamuk "Asmara"

Masa lalu seakan melintas menjadi harapan menggebu...
***Kirana, apa kau merasakan hal yang sama***
Kenangan seakan menyeruak lembut membalut ranjang tua...
***Kirana, apa kau merasakan gejolak yang sama***

Kirana...
Bumi, Gunung bahkan Jagat Raya ini mengapa semakin erat kucumbu di permadani...
Ingin ku samarkan rindu ini, tapi "roh" tak kuasa menolaknya...
Semakin bermimpi, semakin mengiba dan semakin gila jiwa ini...
Aku kian berani menentang genting agar berjumpa...

Kirana...
Entah kemana radiasimu akan kau pancarkan...
Tajam tatapanmu sembunyikan asa untuk kukenang...
Alangkah bahagianya Jiwa yang tertusuk pandanganmu...
Selalu menyentuh jiwamu dalam keheningan...

Tuhan...betapa sempurna Kau ciptakan bumi dengan sistem yang begitu rumit...
Aku pun tak meragukan semua itu...
Dalam titian iba, aku memohon pada-Mu...
Perkenankanlah aku memilikinya kelak...
Aku sungguh mengharapkannya…

Selasa, 11 Oktober 2011

Eksperimen Penyaliban dan Shroud of Turin

Shroud of Turin adalah sebuah kain linen yang diyakini sebagian penganut Kristen sebagai kain yang menyelubungi tubuh Yesus ketika ia diturunkan dari salib dan akan dikuburkan. Otentisitas shroud ini dipertanyakan hingga kini, dan gereja harus melihat pada kedokteran untuk melihat apakah tanda-tanda yang ada di sana bersesuaian dengan realitas anatomi dan fisiologi.


Tahun 1931, para dokter dan mahasiswa kedokteran Perancis berkumpul di Paris untuk rapat tahunan yang disebut konferensi Laennec. Saat itu, seorang pendeta dari Vatikan, Armailhac, mengajukan sederetan potret close up Shroud of Turin, dan meminta satu orang dokter yang ada untuk menjelaskannya secara ilmiah.

Eksperimen Barbet
Dr. Pierre Barbet adalah seorang dokter bedah dari Hôpital Saint-Joseph. Ia adalah orang yang terobsesi untuk menjelaskan “noda darah” yang ada pada shroud of Turin. Kedua noda darah ini datang dari sumber yang sama namun melewati jalur yang berbeda, pada sudut yang berbeda. Yang pertama, tulisnya, “naik dan ke dalam (secara anatomis posisinya seperti seorang tentara yang menantang), mencapai sisi ulnar dari lengan depan. Aliran lain, lebih kecil dan berkelok, bergerak naik hingga ke siku.”
Barbet mengatakan kalau kedua aliran tersebut dibuat Yesus dengan memaksa tubuhnya naik turun dengan bertopang pada tangannya di tiang salib; sehingga aliran darah dari luka paku mengikuti dua jalur berbeda, tergantung pada posisi mana dirinya berada. Alasan Yesus melakukan ini, menurut teori Barbet, adalah ketika orang digantung dengan tangan mereka, ia menjadi sulit bernapas; Yesus mencoba agar tetap bisa bernapas. Lalu setelah berapa lama, kakinya akan kaku dan ia akan turun kembali dan diam.
Barbet mendukung gagasannya dengan sebuah teknik penyiksaan yang digunakan di masa Perang Dunia I, dimana korban digantung dengan tangannya, yang diikat di atas kepalanya. “Digantung di tangan menyebabkan berbagai jenis keram dan kontraksi,” tulis Barbet. “Akhirnya hal ini akan mengganggu otot pernapasan dan membuat korban tidak mampu mengeluarkan napas; korban tidak mampu mengosongkan paru-parunya dan akhirnya mati karena of asphyxia.”
Barbet menggunakan sudut pada pola yang diduga aliran darah di shroud tersebut untuk menghitung kedua posisi Yesus pada salib: dalam postur turun, ia menghitung kalau lengan yang merentang membentuk sudut 65 derajat dengan batang horizontal salib. Dalam posisi naik, lengan membentuk sudut 70 derajat dengan batang horizontal. Barbet kemudian mencoba membuktikan teori ini menggunakan satu dari sekian banyak mayat tanpa klaim yang dikirim ke bagian anatomi rumah sakit dan panti sosial kota Paris.
Ketika Barbet mendapatkan mayat di labnya, ia memakunya ke salib buatan sendiri. Ia lalu menegakkan salib dan mengukur sudut lengan ketika tubuh berada pada posisi lemas/turun. Sudutnya benar 65 derajat. Karena mayat tidak dapat mendorong tubuhnya naik sendiri, sudut kedua tetap tidak dapat diperiksa.


Gagasan Barbet menyajikan sebuah konundrum anatomis. Karena bila ada periode saat kaki Yesus dilepas dan ia terpaksa bergantung dengan seluruh berat tubuhnya di telapak tangannya yang dipaku, bukankah paku tersebut akan menyobek dagingnya? Barbet bertanya apakah, faktanya, Yesus dipaku lewat pergelangan tangan yang lebih kuat dan bertulang, bukan di daging pergelangan tangan. Ia memutuskan melakukan sebuah eksperimen, yang didetailkan dalam A Doctor at Cavalry. Kali ini, bukannya memasang seluruh mayat ke salibnya, ia menyalib sebuah lengan saja. Pemilik lengan itu sendiri telah meninggalkan ruangannya ketika Barbet memalunya:
“Setelah mengamputasi dua pertiga ke atas dari lengan seorang tentara yang terluka parah di lengan, saya memasang paku persegi berukuran sekitar 1/3 inci (the nail of the Passion) ke bagian tengah pergelangan tangan… Saya dengan perlahan menggantung sebuah pemberat 100 pound di sikunya (separuh berat badan manusia dengan tinggi sekitar 6 kaki). Setelah sepuluh menit, luka telah memanjang; … Saya kemudian memberi goncangan sedang, dan saya melihat paku tersebut mendadak memaksa dirinya menembus ruyang antara dua pangkal metakarpal dan membuat sobekan lebih besar di kulit… Goyangan kecil kedua menyobek apa yang disisakan oleh kulit.”
Dalam berminggu-minggu kemudian, Barbet menguji 12 lengan lagi dalam usaha menemukan tempat yang cocok di pergelangan tangan manusia untuk memaku paku 1/3 inci. Ini bukan waktu yang baik bagi tentara yang cedera tangan dalam perang dan mengunjungi kantor Dr. Pierre Barbet.


Akhirnya, palu Barbet yang sibuk sampai pada apa yang ia yakini sebagai lokasi sesungguhnya lubang paku: ruang Destot, sebuah celah seukuran kacang antara dua baris tulang di pergelangan. “Dalam tiap kasus,” tulisnya, “mata paku mengambil arahnya sendiri dan terlihat meggelincir sepanjang dinding saluran dan mendapatkan jalannya secara spontan ke ruang yang menunggunya.” Ada juga yang menduga kalau paku tersebut dipandu oleh kekuatan ghaib. “Dan di titik ini,” lanjut Barbet dengan bersemangat, ‘tepatnya dimana shroud menunjukkan tanda paku, sebuah tempat dimana tidak ada orang yang punya penjelasan mengenainya…”

Eksperimen Zugabe
Dan datanglah Frederick Zugibe. Zugibe adalah seorang pemeriksa medis gila kerja dari Rockland County, New York, yang menghabiskan waktu luangnya meneliti tentang Penyaliban dan “Barbet-bashing” pada apa yang ia sebut “konferensi Shroudie” di penjuru dunia. Ia selalu memberi waktu pada anda bila anda menelpon, namun segera jelas dalam arah percakapan kalau Zugibe hanya punya sedikit waktu luang. Ia separuh jalan dalam menjelaskan rumus untuk menentukan tarikan tubuh pada tiap tangan Kristus ketika suaranya akan menjauh dari telpon untuk satu menit, lalu kembali dan mengatakan, “Maaf. Tadi ada jasad berusia 9 tahun. Ayahnya membunuhnya. Um, sampai dimana kita tadi?”
Seperti Barbet, Zugibe membangun sebuah salib, yang telah berdiri – kecuali beberapa hari di tahun 2001 dimana ia diperbaiki – dalam garasinya di pinggiran kota New York selama empat puluh tahun. Bukannya menyalib mayat, Barbet menggunakan lima sukarelawan, ratusan dalam sederetan eksperimen selanjutnya. Untuk studi pertamanya, ia merekrut dari seratus relawan dari kelompok religius lokal, Third Order of St. Francis.


Hal pertama yang dia temukan saat ia mulai meletakkan manusia di salibnya adalah tidak satupun diantaranya yang mengalami masalah pernapasan, bahkan bila mereka disana selama 45 menit. (Ia skeptis tentang teori tersedak Barbet dan menyanggah referensi pada korban penyiksaan karena tangan mereka langsung berada di atas kepala mereka, bukan disisi mereka). Tidak pula subjek Zugabe secara spontan mencoba mengangkat diri mereka. Faktanya, ketika diminta melakukan itu, dalam eksperimen berbeda, mereka tidak mampu melakukannya. “Mustahil mengangkat dirimu dari posisi tersebut, dengan kaki terikat di salib,” kata Zugibe. Lebih lanjut, ia menunjukkan, aliran darah ganda mengalir di belakang tangan, yang ditekan melawan salib. Bila Yesus mendorong dirinya naik dan turun, darah dari luka tersebut akan menumpuk, tidak membelah menjadi dua aliran.
Lalu apa yang menyebabkan tanda dua aliran di Shroud? Zugibe membayangkan kalau itu terjadi ketika Yesus diturunkan dari salib dan dimandikan. Pemandian mengganggu penggumpalan dan sedikit darah mengalir dan membelah pada dua saluran saat ia bertemu dengan tonjolan styloid ulnar, tonjolan yang keluar dari sisi luar (jari kelingking) pergelangan. Zugibe ingat melihat aliran darah semacam ini dari korban luka tembak di labnya. Ia menguji teorinya dengan mencuci darah kering dari luka sebuah mayat yang baru datang di lab nya untuk melihat apakah ada sedikit darah yang memang mengalir. “Dalam beberapa menit,” tulisnya dalam artikel yang ditulis dalam jurnal Sindon, “sebuah aliran kecil darah muncul.”
Zugibe mengenali kalau Barbet membuat kebohongan anatomis mengenai ruang Destot, yang bukan, seperti diklaim Barbed dalam bukunya, “tepat merupakan lokasi dimana shroud memunculkan tanda paku.” Luka di belakang tangan di  Shroud of Turin berada di sisi ibu jari pergelangan, dan setiap buku teks anatomi akan mengatakan kalau ruang Destot berada di sisi kelingking pergelangan, dimana Barbet memasukkan pakunya ke pergelangan mayat.



Teori Zugibe mengatakan kalau paku menembus telapak tangan Yesus lewat suatu sudut dan keluar pada sisi belakang pergelangan. Ia memiliki buktinya sendiri: potret yang diambil 40 tahun lalu dari seorang korban pembunuhan yang ada di labnya. “Ia ditikam secara brutal di seluruh tubuhnya,” ingat Zugibe. “Saya menemukan luka pertahanan dimana ia mengangkat tangannya dalam usaha melindungi wajahnya dari tikaman.” Lewat lubang luka di telapak tangan ini, pisau tampaknya masuk lewat suatu sudut, keluar ke belakang pergelangan di sisi ibu jari. Jalur pisau tampaknya mendapat sedikit hambatan saja: sinar X tidak menunjukkan adanya tulang yang terpotong.

Tetapi
Apakah memang ada darah di Shroud of Turin? Menurut uji forensik yang dilakukan oleh Alan Adler, seorang kimiawan dan seorang Shroudie, itu jelas bukan darah. Menurut Joe Nickell, pengarang Inquest on the Shroud of Turin, itu juga bukan darah. Dalam sebuah artikel dalam situs yang terkenal sebagai kelompok skeptis Committee for the Scientific Investigation of Claims of the Paranormal, Nickell mengatakan kalau uji forensik pada “darah” mengungkapkan kalau itu hanyalah campiran ocher merah dan cat termpera vermilion.

Sumber
Roach, M. 2003. Stiff: The Curious Lives of Human Cadavers. Penguin Books.
http://www.faktailmiah.com/2011/08/11/eksperimen-penyaliban-dan-shroud-of-turin.html

Senin, 10 Oktober 2011

Kangen...

Bumi berkeringat letih memendam rindu
terus dan selalu terasing dari Cahaya...
Tak kenal bosan bercumbu bersama Angin Gunung
bersama ribuan kisah legenda tersisa...

Suara Bumi tak menyentuh korona
sehingga Cahaya melangkah begitu tenangnya...
Menambah dinginnya inti Bumi karena rasa
terpendam dan mencoba menikmati kesepiannya...

Bumi selalu merasakan hening
setiap pancaran kilauan Bumi tak lagi bening...
Sesaat Serindit menghangatkan Bumi dan memecah hening
namun tanpa Cahaya, Bumi selalu nampak kering...

**Begitulah Bumi dengan seribu rahasia, namun ta kan berhenti berputar demi meraih Cahaya.

(Salam Damai Di Bumi Tuhan)

Jumat, 07 Oktober 2011

Mengapa manusia ada?

Kenapa manusia ada? karena Seleksi alam memaksa leluhur untuk beradaptasi atau mati.

Individu yang mengalami mutasi yang menguntungkan pada leluhur manusia berhasil selamat dan berkembang biak. Sesederhana itu....?????
Ternyata keberadaan manusia di Bumi sekarang tidak semata karena evolusi. Bila ditarik garis ke belakang, ke masa lalu, maka ada serentetan peristiwa luar biasa yang menandai kehadiran kita di Bumi. Mari kita telusuri ke masa lalu, apa saja yang menyebabkan mengapa manusia ada.

Karena adanya Kekacauan

What? Tapi itu benar. Kita ada karena dunia ini kacau. Fenomena ini dijelaskan oleh teori Chaos yang terkenal dengan istilah Butterfly Effect-nya. Pada dasarnya teori Chaos mengatakan, sedikit saja gangguan pada sebuah sistem chaos, maka akan terjadi perubahan perilaku yang drastis. Ambil contoh begini, bayangkan kalau hidung Cleopatra sedikit saja lebih pesek atau sepatu kuda raja Richard III kurang satu, kerajaan dapat runtuh, dan dunia akan sangat berbeda dari sekarang. Inilah efek kupu-kupu, sesuatu yang sepele, ternyata bisa berakibat besar. Para ilmuan mengamatinya pada sistem cuaca. Sedikit saja suhu di naikkan, atau kelembaban udara turun satu angka pada posisi desimal, maka cuaca menjadi berubah drastis. Analoginya seperti meletakkan satu demi satu bulu di atas jembatan. Suatu saat, entah itu kapan, kamu cukup meletakkan satu bulu, dan tiba-tiba jembatan menjadi runtuh karena bebannya terlampaui. Karenanya, kita ada sekarang, dipengaruhi oleh begitu banyak kekacauan di masa lalu, berbagai peristiwa kecil yang terlihat sepele namun berdampak luas bagi hidup kita.
Dari tak terhitung kekacauan yang terjadi di dalam sejarah, tentunya ada peristiwa yang sangat kacau dan peristiwa yang tidak terlalu kacau. Sebagai contoh, suhu di malam orang tua saya "berhubungan" menentukan keberadaan saya. Jika sedikit saja lebih dingin, saya tidak akan ada. Tapi tetap ada manusia toh? Walaupun bukan saya, tapi ia tetap mirip orang tua saya dan mungkin mirip saya. Dia tidak akan mirip dengan, katakanlah Zebra. Tentunya ada sebuah saat dimana kekacauan lebih berpotensi menghasilkan kita daripada kekacauan jenis lainnya. Jadi, mari kita tanyakan kembali, mengapa manusia ada?

Karena Ada Danau Toba

Anda mungkin sudah membaca tulisan kami tentang asal usul Danau Toba. Disana kita sudah jelaskan peran letusan Toba terhadap evolusi manusia. Danau Toba dulunya adalah supervolcano. Ia meletus sekitar 85 ribu tahun lalu dan mempengaruhi Asia dan Afrika. Saat itu leluhur manusia kita hidup kurang lebih stabil. Tapi dengan adanya letusan Toba, mereka dipaksa untuk beradaptasi, atau mati. Kita diambang kepunahan waktu itu. Seandainya para leluhur tidak mampu beradaptasi, kita tidak akan ada di sini.
Saat itu daerah subur merupakan harta karun bagi leluhur. Para leluhur berkompetisi dengan sesama mereka maupun dengan primata lainnya. Inovasi seperti alat batu dan alat tulang merupakan hal yang berharga. Alat membantu kita mendapatkan makanan jenis baru. Bayangkan sebuah kayu panjang yang dapat menjatuhkan mangga atau cangkul untuk menggali umbi-umbian.


Dengan banyaknya tekanan seleksi yang menggoyang evolusi kita, perlahan leluhur mulai berubah. Ucapan mereka, misalnya, dulu hanya sederhana, mungkin hanya ah ih uh. Lama kelamaan menjadi kompleks, dan membentuk bahasa kita. Dengan bahasa, gagasan-gagasan dapat lebih luas, cakrawala lebih lebar dan lebih sedikit kesalahpahaman. Mutasi pada gen pembentuk otak mengakibatkan beberapa leluhur mampu melakukan vokalisasi yang lebih kompleks. Keturunannya mampu berbicara dengan kosakata lebih banyak dan fleksibel dan meledakkan kendala komunikasi interpersonal. Bahasa telah muncul.


Tapi saat ini manusia sudah ada. Karenanya, mengapa manusia ada belum terjawab. Terjadinya letusan Toba mungkin menjawab pertanyaan, mengapa manusia memiliki teknologi, mengapa kita tidak seperti manusia purba, tapi tidak banyak perbedaan antara manusia sekarang dengan 70 ribu tahun lalu. Kita masih satu spesies, sama-sama Homo sapiens. Jadi, mengapa manusia ada?


Karena Pohon sedikit

Sebelum sekitar 20 juta tahun lalu, Afrika Timur dipenuhi hutan rimba tropis mirip Amazon. Leluhur kita berlompatan di pepohonan, menikmati lebatnya pepohonan. Kemudian Bumi bergerak, magma di bagian bawah Ethiopia Utara menggeser perlahan. Dalam 15 juta tahun kemudian, dua pegunungan raksasa terbentuk dari utara ke selatan, masing-masing dengan tinggi 2 kilometer dari utara ke selatan. Dari Timur, angin yang datang dari Samudera Hindia ditolak balik oleh pegunungan ini. Dari Barat, angin yang datang dari Samudera Atlantik dan Kongo di tolak balik, juga oleh pegunungan ini.  Akibatnya, curah hujan menurun. Hutan rimba perlahan berubah menjadi padang rumput yang luas.


Bagi leluhur kita, tinggal di pohon tidak lagi nyaman. Pohon sedikit dan populasi mereka bertambah. Berdesakan di pohon tidaklah baik. Kadang ada yang jatuh dan tewas. Ada banyak jalan sebenarnya, tapi kebetulan, sebuah mutasi memungkinkan leluhur untuk dapat berjalan, bukannya berayun di pepohonan. Kemampuan berjalan memberi banyak kemudahan. Dan tibalah saat itu, 6 juta tahun lalu, sebuah spesies primata belajar berdiri dan berjalan dengan dua kaki.
Lingkungan yang berubah cepat berarti evolusi primata ini tidak berhenti sampai disini. Sekitar 2.5 juta tahun lalu, evolusi mengambil dua jalan. Pertama menuju otak yang lebih besar agar dapat mencari cara lebih baik untuk beradaptasi, kedua dengan mengembangkan rahang yang lebih besar untuk memakan biji dan umbi yang keras. Strategi pertama memiliki kekuatan terbesar. Manusia dengan rahang besar punah, sementara manusia dengan otak besar, Homo habilis, bertahan. Dialah leluhur semua manusia di Bumi sekarang.
Saat ini jawaban kita pada pertanyaan: Mengapa manusia ada, adalah karena pepohonan sedikit. Leluhur kita hidup di pohon, tanpa pohon mereka harus beradaptasi, atau mati. Lalu mengapa leluhur yang hidup di pohon ini ada? Mengapa primata ada?

Karena dinosaurus punah

Meteor raksasa yang pernah kami bahas dalam dampak tumbukan meteor, yang kita simulasikan jatuh di Bandung dan menghabisi umat manusia, jatuh sekitar 100 juta tahun sekali. Tapi justru keberadaan kita mungkin disebabkan peristiwa yang sama, 65 juta tahun lalu.
Saat itu, sebuah asteroid berdiameter 10 kilometer menghantam semenanjung Yucatan di Meksiko masa kini. Karbon dan gas kaya belerang dari lapisan batuan yang terhantam mencuat ke angkasa yang terbakar, langit menghitam, Bumi mendingin dan hujan asam mengguyur. Dalam beberapa bulan, seluruh spesies dinosaurus punah. Begitu juga beberapa spesies reptil di lautan dan udara, amonita, sebagian besar burung dan tanaman darat.
Separuh spesies mamalia ikut punah. Yang bertahan hidup adalah mereka yang paling kecil dan lincah, berlarian bersembunyi di balik batuan dan reruntuhan. Mereka pemakan bangkai dan justru senang melihat punahnya dinosaurus. Di satu sisi mereka tidak memiliki predator, di sisi lain, bangkai dinosaurus berserakan di mana-mana. Sebuah pesta besar bagi mamalia kecil. Dalam waktu singkat, mamalia berkembang biak, meluas di sekitar ekosistem air tawar.
Merekalah para pewaris bumi. Mamalia menggantikan kekuasaan dinosaurus di darat dan kemudian di laut. Kita belum menguasai udara. Burung lebih cepat ke sana, sementara kelelawar tidak terlalu mampu.
10 juta tahun setelah kepunahan dinosaurus, mamalia menjalari segala jenis niche di darat, dengan berbagai jenis adaptasinya, salah satunya di pepohonan, seperti leluhur kita. Tapi, kenapa dinosaurus, mamalia dan semua hewan yang disebutkan di atas ada?

Karena Pemanasan Global

800 juta tahun lalu, seluruh daratan di Bumi tersatukan dalam superbenua Rodinia. Super benua ini mulai retak, rusak di setiap pijakannya, akibat aktivitas magma. Dari retakan-retakan tersebut melepaskan gas yang mempengaruhi cuaca sehingga udara lebih dinamis dari sebelumnya. Samudera dipenuhi nutrisi, sama halnya dengan suburnya daerah sekitar gunung berapi sekarang. Populasi Cyanobacteria meledak. Karena cyanobacteria adalah bakteri fotosintesis, maka ini berarti terjadi ledakan oksigen di mana-mana. Sampah fotosintesis ini menjalari atmosfer Bumi. Ya, oksigen adalah sampah. Ia hasil buangan dari proses fotosintesis tumbuhan.
Fotosintesis membutuhkan karbon dioksida. Akibatnya, karbon dioksida disedot dari Bumi oleh para cyanobacteria. Bumi pun mengalami pendinginan global. Sebuah periode yang disebut ilmuan “snowball earth”. Mahluk-mahluk ber sel satu menggigil kedinginan dan mati, beberapa ber evolusi, memunculkan tipe sel baru yang lebih kompleks.
Mereka adalah ganggang hijau dan lumut kerak. Perlahan mereka berusaha hidup di daratan. Keseimbangan tercapai saat banyak cyanobacteria sendiri mati. Karbon dioksida kembali bertambah. Mulailah pemanasan global.
635 juta tahun lalu, pemanasan global membuat Bumi yang tertutup salju mulai mencair. Es menarik diri dari khatulistiwa menuju ke kutub. Daratan terbuka dan para lumut kerak bergembira. Mereka menancapkan akarnya (hifa) di bebatuan. Pelapukan biologi, kimia dan fisika terjadi di daratan dan mengubah batuan menjadi tanah. Sisa pelapukan terbasuh dari daratan ke lautan dan lautan ikut merasakan kegembiraan atas limpahan nutrisi.
Lumut kerak terus memangsa batuan dan aliran nutrisi ke lautan terus menjejalkan kenikmatan pada para bakteri fotosintesis. Oksigen pun melonjak kembali hingga pada persentase sekarang.
580 juta tahun lalu, leluhur hewan pertama muncul, lalu leluhur tanaman berdaun. Mereka pada gilirannya kelak akan memiliki keturunan yang dapat berdiri di tepi pantai, menghirup segarnya udara yang dibawakan angin laut.

Sekarang pertanyaannya adalah, mengapa ada ganggang hijau dan lumut kerak?

Karena ada Benturan dua mikroba

Kehidupan di bumi didominasi dua jenis sel: prokariota (bakteri dan arkea) yang hanyalah sebuah tas kimiawi, dan eukariota, sel dengan berbagai perlengkapan tempur untuk hidup lebih baik (selaput internal, sistem rangka dan transportasi). Bakteri terbesar di dunia hanyalah kurang dari satu milimeter, tapi sel eukariota terbesar (telur) bisa mencapai hampir satu meter. Para bakteri hanya mampu paling bisa membuat untai sel-sel sejenis dirinya, tapi sel eukariota mampu bekerja sama membuat segalanya mulai dari otak, daun, tulang dan kayu.
2 miliar tahun lalu, yang ada hanyalah bakteri dan arkea. Keduanya adalah prokariota. Lalu kejadian aneh terjadi. Seekor arkea yang sedikit berbeda dari leluhurnya berbenturan dengan seekor bakteri. Proses kimia membuat mereka berikatan dan tidak dapat lepas. Merekapun bersimbiosis dan jadilah eukariota pertama. Sang Bakteri itu sendiri bertugas sebagai pembangkit energi sel. Ia ber evolusi menjadi mitokondria.
Istilah simbiosis di dalam sel tersebut adalah endosimbiosis. Kloroplas misalnya, dulu adalah bakteri fotosintesis yang hidup bebas. Ia ikut serta dalam parade sel jenis baru. Satu demi satu kelompok kerjasama ini terbentuk dan hidup bersama bentuk-bentuk sel tunggal di lautan. Bedanya, sel eukariota mampu bekerja sama dengan sel eukariota lain, membentuk apa yang kita sebut mahluk multiseluler.
Lalu, kenapa ada bakteri dan arkea?

Karena Bumi disiram dengan bom

Misi ke bulan memberikan kejutan bagi kita. Kawah-kawah raksasa di sana ternyata usianya sama. Usia mereka 3.9 miliar tahun. Apa artinya ini? Ini berarti 3.9 miliar tahun lalu terjadi sebuah pengeboman besar-besaran di Bulan. Sangat jelas kalau ini juga berarti hal yang sama terjadi di Bumi. Bumi lebih besar, hanya saja kawahnya habis terkikis proses dinamika planet ini.

Tidak jelas mengapa terjadi peristiwa pengeboman saat itu. Ada yang menduga kalau terjadi resonansi gravitasi di empat planet raksasa: Yupiter, saturnus, uranus dan Neptunus. Posisi orbit mereka sedemikian rupa sehingga keseimbangan diantaranya terganggu sebentar. Akibatnya, asteroid-asteroid tak berdaya di sekitarnya terlontar ke tata surya dalam, termasuk Bumi.


Sangat mungkin kalau diantara bom-bom raksasa penghajar Bumi itu salah satunya atau beberapa adalah komet. Mereka terbentuk jauh lebih dalam di pinggiran tata surya dan karenanya membawa air beku di dalam perutnya. Air tersebut terbongkar saat mereka menghantam Bumi dan menjadi air pertama di Bumi.
Saat pengeboman berakhir, wajah Bumi benar-benar kacau. Berantakan dengan berbagai kawah berisi lahar di mana-mana. Seiring waktu, orbit stabil dan Bumi mendingin. Di dalam kawah-kawah saksi bisu tumbukan kejam itu, mulailah air dari komet mencair dan menjadi oasis-oasis tempat lahirnya kehidupan pertama di planet Bumi.
Bila sebelum pengeboman terjadi ternyata sudah ada kehidupan di Bumi, maka pengeboman tersebut mungkin menyapu kehidupan, menyisakan bakteri-bakteri yang paling tahan terhadap panas. Kita melihat bukti ini dari bulan. Lalu kenapa bulan ada?

Karena Bumi ditampar

4.5 miliar tahun lalu, bumi hanyalah bayi planet yang rentan. Sementara di mana-mana berterbangan bebatuan raksasa yang tidak jelas arahnya. Satu di antaranya menampar bumi. Sang penampar berukuran lebih kecil. Saat ia menghantam Bumi, sebagian dirinya tertanam di planet ini, sebagian lagi terlontar balik ke luar angkasa. Inilah bulan, yang engkau lihat di langit malam.

Pasangan Bumi-Bulan tidak ada bandingnya di Tata Surya. Planet lain punya satelit yang jauh lebih kecil darinya. Tidak heran Yupiter sang raksasa punya puluhan satelit. Mereka umumnya berasal dari batu-batu kecil yang terjebak di titik gravitasi dan menumpuk, atau berasal dari batuan yang lewat terlalu dekat dengan planet hingga tertarik dan tak dapat lepas.



Keberadaan Bulan mencegah perubahan liar dalam pola pemanasan Matahari di permukaan Bumi. Akibatnya Bumi tidak mengalami ayunan iklim yang ganas. Bumi juga tidak mengalami perubahan suhu yang drastis dimana Bumi membeku sepenuhnya. Kondisi yang ideal untuk berkembangnya kehidupan.
Selanjutnya, kenapa ada Bumi, Bulan dan Matahari, dan planet-planet di Tata Surya?

Karena ada Bintang yang Meledak

Alam semesta dipenuhi hidrogen, helium dan debu di mana-mana. 4.6 miliar tahun lalu, Salah satu pojok yang padat dengan adukan ini mendapatkan limpahan energi. Petunjuknya datang dari meteorit. Berbeda dengan batuan asli planet Bumi, meteorit nyaris tidak berubah semenjak ia diremas saat Tata Surya terbentuk. Meteorit tua ditemukan mengandung banyak besi-60, sebuah isotop radioaktif berat. Hanya ada sedikit sekali fenomena yang bisa menyebabkan isotop ini terbentuk di antariksa. Yang paling mungkin adalah supernova. Ledakan bintang raksasa. Ia ibarat goresan korek api untuk menyalakan sumbu bom evolusi di Tata Surya. Awan gas yang merupakan adukan hidrogen, helium dan debu kita terusik dan terkompres. Teori lain mengatakan kalau tidak lah perlu supernova. Bukti menunjukkan sambaran angin bintang raksasa yang cukup dekat dengan awan gas ini dapat memicu pembentukan Tata Surya. Bintang tersebut sendiri mungkin sudah berjalan dalam orbitnya entah kemana, menyisakan tungku bintang menyala di tengah awan gas yang baru di ganggunya. Dan terbentuklah matahari, bersama planet-planetnya.
Lalu mengapa bahan seperti hidrogen, helium dan debu itu ada? Dengan kata lain, mengapa materi ada?

Karena Tidak Segalanya diciptakan Berpasangan

Bila segalanya berpasangan, maka tidak akan ada materi. Idealnya setiap partikel yang tercipta dalam Big Bang memiliki anti partikel. Saat keduanya bertemu, terjadi penghancuran satu sama lain, dan dua foton energi tinggi saja yang tersisa. Alam semesta seharusnya berisi lautan cahaya. Itu saja.
Memang ada sedikit kecenderungan ke arah satu sisi saat penghancuran diri partikel vs anti partikel. Tapi hal ini sangat tidak cukup menjelaskan kelimpahan materi di alam semesta sekarang. Entah mengapa tidak semua partikel memiliki anti partikel saat Big Bang, 13.75 miliar tahun lalu. Menurut para ahli fisika teoritis, tampaknya alam semesta kita kebetulan memiliki variabel yang sedikit memungkinkan materi. Ia cukup untuk membuat materi ada tapi tidak cukup untuk membuat seluruhnya materi (tanpa cahaya). Dalam tak terhingga alam semesta, ada yang seluruhnya lubang hitam, ada yang seluruhnya cahaya, ada sedikit yang mengandung materi dan cahaya. Salah satunya alam semesta kita.
Jadi, mengapa alam semesta selua sini?

Karena Alam Semesta Berinflasi

Cukup 0.000 000 000 000 001 detik mundur dari saat anihilasi materi – anti materi kita sebelumnya. Bila model semesta inflasi benar, maka saat ini alam semesta diselubungi medan inflasi yang mengendalikan ekspansi eksponensial alam semesta hanya dalam periode 10-32 detik. Ia merentangkan alam semesta kita menjadi datar dan seragam.
Pengembangan mendadak ini dipengaruhi efek kuantum. Gejolak kuantum membuat satu daerah sedikit lebih padat dari daerah lainnya. Hasilnya adalah bolongan-bolongan di alam semesta kita, yang disebut void. Seratus juta tahun cahaya ke segala arah kita, ada daerah kosong yang begitu besar, gelap, tanpa galaksi, tanpa bintang. Bila variasi ini sedikit saja lebih kecil, maka kita tidak akan ada.
Semua variasi ini tampaknya acak dan sebagian besar fisikawan percaya kalau fluktuasi kuantum sama sekali tidak memiliki sebab. Ia adalah sifat dasar alam semesta.
Pada akhirnya adalah pertanyaan mengapa alam semesta ada?

Tidak ada satu orang pun yang Tahu

Ya. Ini tampaknya jawaban yang tidak diinginkan. Kita memang ingin tahu. Tapi sains tidak dapat menjawabnya. Sains cukup berbesar hati, dengan segala metode dan teknologi paling maju dan otak paling brilian di alam semesta, kita belum tahu mengapa alam semesta ada. Yang kita punya hanyalah setumpuk karya ilmiah fisika teoritis tanpa bukti eksperimental sama sekali. Memang kita berusaha, para ilmuan sibuk menguji model standar di LHC dan laboratorium-laboratorium. Mereka juga menatap ke antariksa dengan berbagai teleskop super tajam.
Beberapa dari kita tampak gatal untuk menjawab tanpa pengetahuan. Seorang teman mengatakan, karena Tuhan ada. ia menciptakan alam semesta. Hal ini saya katakan kurang pengetahuan karena well, memang tidak memerlukan pengetahuan untuk mengatakan hal tersebut. Ambil contoh petir. Jaman dahulu orang tidak tahu tentang petir, maka mereka mengatakan Tuhan sedang marah. Sekarang kita tahu kalau petir adalah peristiwa alam biasa.
Begitu pula fenomena Big Bang. Apa yang kita tahu adalah alam semesta mengembang ke segala arah. Karenanya bila dimundurkan ke masa lalu, ia akan berukuran sangat kecil. Sedemikian kecil hingga satu titik dimana hukum fisika yang kita ketahui runtuh. Suatu yang disebut skala Planck yang terdiri dari panjang minimum dan waktu minimum (panjang Planck dan waktu Planck)
Bagaimana alam semesta pada panjang lebih kecil dari panjang Planck? Bagaimana alam semesta sebelum waktu Planck? Inilah dimana pengetahuan kita kurang. Kita belum cukup pandai. Yang dibutuhkan adalah pengetahuan yang lebih banyak, bukannya menjawab tanpa pengetahuan.
Para ilmuan paling brilian berdebat tentang apa yang ada dalam skala Planck. Ada yang bilang kalau ruang, waktu, dan hukum fisika berada dalam singularitas dimana segalanya muncul dari ketiadaan. Ada juga yang bilang kalau alam semesta kembali mengembang dalam siklus kembang – kempis tiada akhir (osilasi).
Jika seandainya Tuhan menciptakan alam semesta, lalu siapa menciptakan Tuhan? Sejauh yang kita tahu, alam semesta bukan hanya ada satu. Ada tak terhingga alam semesta. Apakah Tuhan juga menciptakan tak terhingga banyaknya alam semesta tersebut? Ataukah Ia ada di salah satu alam semesta? Apakah ia mengikuti hukum fisika ataukah ia membuat hukum fisika? Lalu dengan hukum apa ia membuatnya? Dst dst
Seperti yang anda lihat. Solusi Tuhan adalah sebuah jalan buntu. Tidak ada lagi kegembiraan akan penemuan baru, dan tidak ada lagi semangat petualangan ilmiah. Ketiadaan ilmu, itulah yang dicerminkan dari solusi Tuhan.
Mungkin benar apa yang dikatakan Stephen Hawking, alam semesta ada karena adanya hukum dasar fisika seperti gravitasi. Setiap saat tercipta alam semesta dengan segala variasi yang mungkin ada, saling bertumpuk  satu di dalam yang lain. Sekarang dengan semangat inkuiri kita, kita bisa berjuang mencari alam semesta lain tersebut dan bahkan mungkin membuat alam semesta kita sendiri di lab.


Apakah sekarang anda masih bertanya dari mana hukum tersebut ada? Pelajarilah hukumnya sebelum bertanya ia datang dari mana. Ia adalah batas tertinggi logika kita dan sekarang kita sedang mendakinya. Mungkin anda akan menyadari kalau hukum demikian tidak mungkin diciptakan. Sama tidak mungkinnnya dengan memasukkan gajah afrika kedalam telur ayam.

http://www.faktailmiah.com/2010/09/30/mengapa-manusia-ada.html

Camar Bulan Dicaplok

PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengaku terkejut terhadap informasi masuknya Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, seluas 1.499 hektare ke dalam wilayah administratif Pemerintah Diraja Malaysia.Ia pun lantas menegaskan jika wilayah tersebut masuk wilayah Indonesia yang sah berdasarkan Traktat London tahun 1824. “Sebagai seorang gubernur, tak sejengkal tanah pun akan saya serahkan kepada Pemerintah Malaysia. Tanah itu akan tetap saya pertahankan,” tegas Cornelis di Pontianak, Kamis (29/9).Menurutnya, Traktat London adalah kesepakatan bersama antara Kerajaan Inggris dan Belanda terkait pembagian wilayah administrasi tanah jajahan kedua negara. Salah satu isi perjanjian itu adalah batas negara antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan didasarkan pada watershead. Artinya, pemisahan aliran sungai atau gunung, deretan gunung, batas alam dalam bentuk punggung pegunungan sebagai tanda pemisah.
“Kita sudah tahu bahwa karakter Dusun Camar Bulan itu datar. Tidak ada gunung atau pegunungan Juga tidak ada sungai di sana. Sehingga sangat tidak memenuhi syarat sebagai watershead. Lalu kenapa wilayah itu harus masuk ke peta Malaysia,” tegas Cornelis.Atas dasar itu pula, dia telah memerintahkan Bupati Sambas, Juliarti Djuhardi Alwi untuk memasang pagar kawat berduri di sepanjang wilayah perbatasan. Pemerintah Kalbar juga telah mengimbau warga Camar Bulan yang berjumlah 170 keluarga atau sekitar 700 jiwa, untuk beraktivitas di kawasan sengketa, termasuk menanam pohon dan berkebun.Selain itu, Cornelis meminta hasil pertemuan antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia di Kinabalu pada 1976 dan hasil pertemuan kedua negara di Semarang, Jawa Tengah tahun 1978 yang menyebut Camar Bulan masuk wilayah Malaysia segera dibatalkan karena bertentangan dengan Traktat London, Peta Belanda, dan Peta Inggris.
“Saya juga mendapat informasi bahwa Badan Survei dan Pemetaan Nasional sudah membuat peta yang memasukkan Camar Bulan ke dalam wilayah Malaysia supaya tidak ditandatangani karena sangat merugikan Indonesia, khususnya wilayah administrasi Kalbar. Saya juga akan mengajukan protes ke pemerintah pusat terhadap permasalahan Camar Bulan,” pinta Cornelis.Sebaiknya, kata Cornelis, pengukuran itu ditinjau kembali dengan nafas yang sama, yakni Traktat London. “Kita bisa lihat patok batas 104 buatan Belanda. Semua materialnya sudah diuji laboratorium dan persis sama dengan material patok batas yang ada di Tanjung Datuk, Sambas. Bandingkan dengan patok batas 104 yang baru dibuat dan ditancap jauh sampai 1.499 hektare ke dalam wilayah kekuasaan NKRI,” pungkasnya. Selain itu, Cornelis juga meminta seluruh seluruh bupati di kawasan perbatasan untuk mengecek ulang patok batas yang ada.
”Lima bupati perbatasan cek ulang. Lihat patok batas, jangan hanya tunggu di kantor. Hasil itu akan saya sampaikan kepada pemerintah pusat, agar diadakan perundingan kembali antara Pemerintah Indonesia dengan Malaysia,” ungkap Cornelis seusai membuka Rapat Koordinasi Pengelola Keuangan Kabupaten/Kota se Kalbar, Kamis (29/9) di Orchardz Hotel Pontianak.”Sampai hari ini, tanda di peta tidak ada (masuk ke Malaysia. Secara internasional itu masuk ke Indonesia. Tetapi kok pengukuran pada 1975-1978 masuk ke sini (Malaysia),” jelas Cornelis sambil menunjukkan selembar kertas berisi peta.Cornelis menegaskan dirinya akan mengajukan keberatan kepada Pemerintah Indonesia atas bergesernya patok batas.”Kami minta melakukan perundingan kembali apakah melalui Kementerian Pertahanan Keamanan atau yang lainnya. Setelah tinjau lokasi saya langsung menyampaikan secara resmi kepada pemerintah pusat,” ujar Cornelis. Ia juga meminta pemerintah daerah di perbatasan untuk memperhatikan warganya dengan memberikan kartu keluarga, kartu tanda penduduk, dan akta kelahiran gratis. ”Agar mereka tetap menjadi warga Negara Indonesia. Anda boleh pindah jadi warga negara Malaysia, tetapi buminya (tanahnya) tidak boleh digeser,” katanya. (mnk/uni)
Sumber: Pontianak Pos Online
Jum’at, 30 September 2011 , 08:00:00

Kamis, 06 Oktober 2011

Membuat Bintang-bintang: Bagaimana Debu dan Gas Kosmik Membentuk Evolusi Galaksi

Evolusi bintang mengarah pada peningkatan debu, sebagaimana bintang menghasilkan elemen karbon, oksigen, dan besi, yang adalah elemen kunci dalam partikel debu.

Para astronom menemukan debu kosmis menjengkelkan yang menghalangi pandangan mereka ke luar angkasa. Namun, tanpa adanya debu ini, maka alam semesta akan menjadi tanpa bintang. Debu kosmik merupakan bahan yang sangat diperlukan dalam membuat bintang, dan ini juga membantu memahami bagaimana tebaran awan gas primordial secara besar-besaran merakit dirinya sendiri menjadi galaksi.
“Pembentukan galaksi adalah salah satu pertanyaan terbesar yang tersisa dalam astrofisika,” kata Andrey Kravtsov, profesor bidang astronomi & astrofisika di Universitas Chicago.
Para astrofisikawan mulai melangkah maju lebih dekat untuk menjawab pertanyaan tersebut, berkat kombinasi observasi terbaru dan simulasi superkomputer, termasuk yang dilakukan oleh Kravtsov dan Nick Gnedin, seorang fisikawan dari Fermi National Accelerator Laboratory.
Gnedin dan Kravtsov mempublikasikan hasil terbaru berdasarkan simulasi mereka dalam The Astrophysical Journal edisi 1 Mei 2010, menjelaskan mengapa bintang-bintang terbentuk lebih lambat dalam sejarah awal alam semesta dibandingkan dengan yang mereka lakukan setelah lama kemudian. Makalah ini segera menjadi perhatian Robert C. Kennicutt Jr, direktur dari Institut Astronomi Universitas Cambridge dan salah satu penemu observasional kunci tentang pembentukan bintang di galaksi, yang dikenal sebagai hubungan Kennicutt-Schmidt.
Dalam Nature edisi 3 Juni 2010, Kennicutt mencatat bahwa membludaknya observasi dan simulasi teoritis baru-baru ini menjadi pertanda baik bagi masa depan astrofisika. Dalam makalah mereka di Astrophysical Journal, Kennicutt menulis, “Gnedin dan Kravtsov mengambil langkah signifikan dalam menyatukan observasi dan simulasi ini, serta memberikan ilustrasi utama terhadap perkembangan terbaru dalam subjek secara keseluruhan.”
Hukum pembentukan-bintang
Hukum pembentukan-bintang Kennicutt berhubungan dengan jumlah gas di galaksi dalam menjadikan suatu area ke arah tingkat di mana ia berubah menjadi bintang-bintang di keseluruhan area yang sama. Hubungan ini sangat berguna bila diterapkan pada galaksi akhir yang terobservasi dalam sejarah alam semesta, namun observasi terakhir oleh Arthur Wolfe dari Universitas California, San Diego, dan Hsiao-Wen Chen, asisten profesor di bidang astronomi dan astrofisika di UChicago, mengindikasikan bahwa hubungan tersebut mengalami kegagalan bagi galaksi yang terobservasi selama dua miliar tahun pertama setelah Big Bang.
Hasil kerja Gnedin dan Kravtsov berhasil menjelaskan mengapa hal itu terjadi. “Apa yang ditunjukkannya adalah, bahwa pada tahap awal evolusi, galaksi jauh kurang efisien dalam mengkonversi gas menjadi bintang,” kata Kravtsov.
Evolusi bintang mengarah pada peningkatan kelimpahan debu, sebagaimana bintang menghasilkan elemen-elemen yang lebih berat dari helium, termasuk karbon, oksigen, dan besi, yang merupakan elemen kunci dalam partikel debu.
“Pada awalnya, galaksi tidak punya cukup waktu untuk menghasilkan banyak debu, dan tanpa debu, sangat sulit untuk membentuk pemeliharaan bintang ini,” kata Kravtsov. “Mereka tidak mengkonversi gas seefisien galaksi saat ini, yang sudah cukup berdebu.”
Proses pembentukan-bintang dimulai ketika awan gas antar bintang menjadi semakin padat. Pada beberapa titik, atom hidrogen dan helium mulai tergabung untuk membentuk molekul di wilayah dingin tertentu awan tersebut. Sebuah molekul hidrogen terbentuk ketika dua atom hidrogen bergabung. Mereka tidak efisien melakukannya dalam ruang kosong, tetapi menemukan satu sama lain menjadi lebih mudah pada permukaan partikel debu kosmik.
“Partikel debu kosmis yang terbesar adalah partikel pasir terkecil yang ada di pantai Hawaii,” kata Gnedin.
Molekul hidrogen bersifat rapuh dan mudah hancur oleh sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan dari bintang-bintang muda besar. Namun di beberapa wilayah galaksi, awan gelap – disebut gelap karena debu yang dikandungnya – membentuk lapisan proteksi yang melindungi molekul hidrogen dari cahaya perusak bintang-bintang lainnya.
Pemeliharaan bintang
“Saya suka membayangkan bintang sebagai orangtua yang sangat buruk, karena mereka menyediakan lingkungan yang buruk bagi generasi berikutnya,” canda Gnedin. Dengan demikian, debu memberikan lingkungan yang protektif bagi pemeliharaan bintang, catat Kravtsov.
“Ada hubungan yang sederhana antara kehadiran debu dalam tebaran gas dan kemampuannya membentuk bintang, dan itu merupakan sesuatu yang untuk pertama kalinya kami modelkan dalam simulasi pembentukan-galaksi,” kata Kravtsov. “Ini sangat masuk akal, tapi kami tidak tahu dengan pasti bahwa itulah yang terjadi.”
Model Gnedin-Kravtsov juga menyediakan penjelasan alami tentang mengapa galaksi spiral mendominasi angkasa pada saat ini, dan mengapa galaksi-galaksi kecil membentuk bintang-bintang dengan sangat lambat dan tidak efisien.
“Kami biasanya melihat piringan yang sangat tipis, dan jenis-jenis sistem ini sangat sulit dibentuk dalam simulasi formasi-galaksi,” kata Kravtsov.
Itu karena para astrofisikawan telah mengasumsikan bahwa galaksi-galaksi terbentuk secara bertahap melalui serangkaian tabrakan. Masalahnya: simulasi menunjukkan bahwa ketika galaksi bergabung, mereka membentuk struktur bulat yang tampak lebih elips daripada spiral.
Namun awal dalam sejarah alam semesta, awan gas kosmik tidaklah efisien dalam membuat bintang-bintang, sehingga mereka bertabrakan sebelum pembentukan bintang terjadi. “Jenis-jenis penggabungan tersebut bisa menciptakan piringan tipis,” kata Kravtsov.
Sedangkan pada galaksi-galaksi kecil, kurangnya produksi debu bisa menjelaskan pembentukan bintang mereka yang tidak efisien. “Semua potongan bukti terpisah yang ada ini, entah bagaimana, semuanya jatuh ke dalam satu tempat,” kata Gnedin. “Sebagai fisikawan, itulah yang saya suka, karena pada umumnya, fisika merupakan sebuah upaya untuk memahami prinsip-prinsip pemersatu di balik fenomena yang berbeda.”
Bagaimanapun juga, masih banyak lagi pekerjaan yang harus dilakukan dengan adanya masukan dari rekan pasca-doktoral baru di Uchicago, dan lebih banyak simulasi lagi yang bisa dilakukan pada superkomputer yang bahkan lebih kuat. “Itu adalah langkah berikutnya,” kata Gnedin.
Sumber artikel: Making stars: Studies show how cosmic dust and gas shape galaxy evolution (news.uchicago.edu)

"Indonesia" Dikenal sejak 1890


Penyebutan nama "Indonesia" di media cetak internasional ternyata muncul lebih lama dari perkiraan sebelumnya, bukan sejak Sumpah Pemuda 1928. Nama "Indonesia" ternyata bahkan sudah disebut di koran internasional sejak tahun 1890. Demikian hasil penelusuran terkini yang dilakukan seorang Kompasianer bernama Gustaaf Kusno yang rajin mengamati bahasa.
Ia mengatakan, dari penelusuran koran lama yang didigitalisasikan (digitalized newspaper), penyebutan nama Indonesia ada pada harian Sacramento Daily edisi 27 September 1890. "Yang berarti 121 tahun yang silam! Ini benar-benar a big surprise untuk saya," tulisnya.
Pada edisi tahun 1890 itu dikupas mengenai tradisi mengayau atau memenggal kepala oleh suku Dayak di Kalimantan. Secara singkatnya disebutkan bahwa tradisi mengayau ini merupakan kehidupan religius suku tersebut mulai dari saat pemuda akan melamar gadis pilihannya, istrinya mengandung, hingga akan melahirkan. Saat anak muda diakui sebagai laki-laki yang berhak memanggul mandau, semuanya dipersyaratkan melakukannya. Dengan penyebaran agama Islam, suku Dayak di wilayah jajahan Inggris dan Belanda sedikit demi sedikit meninggalkan tradisi pertumpahan darah ini.
Nama Indonesia juga dimuat di sebuah artikel mengenai penemuan suku cebol di kawasan Papua pada harian San Francisco tertanggal 13 Juni 1910. Artikel tersebut menceritakan penemuan suku kerdil pada tebing gunung bersalju yang kemungkinan merupakan penduduk asli dari Indonesia.
Ada satu lagi artikel mengenai Indonesia yang termuat pada koran The Sun edisi Minggu, 22 Agustus 1909, tentang tanya jawab soal pepatah dalam bahasa Inggris bahwa anak gadis yang suka bersiul dan ayam betina yang suka berkokok akan mengalami nasib sial. Saat itu dikatakan bahwa di kawasan Pasifik dan Indonesia semua perbuatan bersiul adalah tabu baik untuk laki-laki maupun perempuan karena siulan adalah suara dari iblis.

Koran San Francisco 13 Juni 1910.
Lengkapnya di Kompasiana.                            

PKS Ancam Ki Lurah....hahahaha

 Anis Matta Ancam Bongkar Kontrak Rahasia PKS dengan SBY

Sekertaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta berjanji akan membongkar kontrak rahasia antara Partai keadilan Sejahtera (PKS) dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bila menteri dari partai tersebut di-reshuffle. Sebab itu dirinya yakin bila Menteri dari PKS takkan terkena perombakan dalam reshuffle dalam waktu dekat ini.

Anis menjelaskan, keyakinan ini didasari kesepakatan khusus antara Presiden SBY dengan PKS.

 "Karena kita punya kontrak sendiri berbeda dengan partai lain. Kontrak khusus ini berbeda dari kontrak koalisi," kata Anis di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/10/2011).

Okezone.com

Rabu, 05 Oktober 2011

Lungfish Membuka Wawasan Tentang Evolusi Kehidupan Darat: ‘Manusia Hanyalah Modifikasi Ikan’

"Manusia hanyalah modifikasi ikan. Genom ikan tidak jauh berbeda dengan kita sendiri. Kami telah menunjukkan bahwa mekanisme pembentukan otot panggul pada ikan bertulang adalah transisi antara hiu dan tetrapod leluhur kita."

Sebuah penelitian mengenai pengembangan otot beberapa ikan yang berbeda telah memberi wawasan tentang lompatan genetik yang mengatur adegan untuk evolusi kaki belakang pada hewan darat. Inovasi ini memunculkan tetrapoda – makhluk berkaki empat, nenek moyang kita – yang membuat langkah-langkah kecil pertamanya di darat sekitar 400 juta tahun yang lalu.
Tim ilmuwan Australia yang dipimpin Profesor Peter Currie, dari Regenerative Medicine Institute Australia di Monash University, dan Dr. Nicolas Cole, dari University of Sydney, melaporkan hasil studi mereka dalam jurnal PLoS Biology, 4 Oktober.
Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa spesies lungfish purba merupakan nenek moyang dari tetrapoda. Ikan ini mampu bertahan di darat, menghirup udara dan menggunakan sirip panggul untuk mendorong diri mereka sendiri. Australia adalah rumah bagi tiga spesies lungfish (ikan berparu-paru) yang tersisa – dua spesies laut dan satu yang mendiami ceruk Sungai Maria Queensland.
Bagaimanapun juga, terdapat kesenjangan besar dalam pengetahuan kita. Kesimpulan sebelumnya telah diusulkan berdasarkan dari kerangka-kerangka fosil, namun otot-otot penting untuk pergerakan tidak dapat terawetkan dalam catatan fosil.
Pembentukan otot sirip dada pada paddlefish (Polyodon spathula) penggunaan modus sepenuhnya berasal dari pembentukan otot apendikular dan tidak terkait dengan ekstensi epitel. (Kredit: Cole dll., PLoS Biology, DOI: 10.1371/journal.pbio.1001168)
Tim riset menggunakan ikan yang saat ini masih hidup untuk melacak evolusi otot-otot panggul sirip agar bisa mengetahui bagaimana beban kaki belakang tetrapoda berevolusi. Mereka membandingkan embrio dari keturunan spesies yang mewakili titik balik penting dalam evolusi vertebrata untuk melihat apakah terdapat perbedaan dalam pembentukan otot panggul sirip. Mereka mempelajari ikan “primitif” bertulang rawan – hiu bambu Australia dan sepupunya, hiu gajah – beserta tiga ikan bertulang – lungfish Australia, ikan zebra dan paddlefish Amerika. Ikan bertulang, khususnya lungfish, merupakan relasi terdekat nenek moyang terbaru tetrapoda.
“Kami memeriksa cara spesies ikan yang berbeda menghasilkan otot-otot panggul sirip mereka, yang merupakan pelopor evolusi kaki belakang,” kata Profesor Currie, seorang ahli biologi pengembangan. Currie bersama timnya merekayasa genetika ikan untuk melacak migrasi sel-sel otot prekursor dalam tahap awal perkembangan tubuh hewan mengambil bentuk. Sel-sel ikan yang direkayasa ini dibuat sedemikian rupa agar memancarkan cahaya merah atau hijau, memungkinkan tim riset melacak perkembangan kelompok-kelompok otot tertentu. Mereka menemukan bahwa ikan bertulang memiliki mekanisme pembentukan otot panggul sirip yang berbeda dari ikan bertulang rawan, suatu mekanisme yang merupakan batu loncatan bagi evolusi fisiologi tetrapoda.
“Manusia hanyalah modifikasi ikan,” kata Profesor Currie. “Genom ikan tidak jauh berbeda dengan kita sendiri. Kami telah menunjukkan bahwa mekanisme pembentukan otot panggul pada ikan bertulang adalah transisi antara hiu dan tetrapod leluhur kita.”

 Sumber: www.faktailmiah.com

Katakan Tidak Pada....????

"Gelengkan kepala dan katakan.... TIDAK...!!!....TIDAK...!!!"

"Abaikan rayuannya dan katakan...TIDAK...!!!...TIDAK...!!!"

"Tutup telinga dan katakan...TIDAK...!!!...TIDAK...!!!"

Sumber: http://www.youtube.com/watch?v=pdULqSTp5yI

Surat Palsu lebih Sakti dari Alamat Palsu...

Jakarta Lawyer Club (JLC) Tvone, Selasa, 4 Oktober 2011 mengambil porsi jam siar salah satu terpanjang.  Empat  jam  live. Program yang dipandu oleh Karni Ilyas itu, sejak siang telah saya konfirmasikan  kepada sang anchor, mengambil topik Surat Palsu MK.
Di luar dugaan saya Andi Nurpati, sosok yang namanya disebut-sebut diduga berada di belakang kasus pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi  (MK) itu hadir. Sebagaimana kata  Permadi, mantan anggota DPR, kini Pembina Partai Gerindra itu,  “Kita apresiasi Ibu Andi hadir. Namun banyak sekali kalimatnya mesti dikritisi.”
Publik bisa saja lupa.
Tetapi tidak demikian dengan Sudjiwo Tedjo.
“Bagi saya satu saja. Andi Nurpati  keluar dari KPU berhenti dengan tidak hormat.”
“Itu dulu. Ini penting, “ ujar Djiwo di momen akhir JLC itu.
Bila dikembalikan ke kalimat Prof DR Jimly Assidiqi, di saat peluncuran buku testimoni Antasari Azhar ,  “Sejatinyalah etik itu sesuatu yang melakat di dalam diri.  Etik melandasai segala laku, output yang kita perbuat.”
Hukum, menurut Jimly, jelas  pondamennya etik. “Tanpa etik  bagimna sebuah keadilan di dalam hukum dapat dipilah dan dipilih.”
Bila jabarannya demikian, tentulah tidak perlu dibahas lagi sepeak terjang seseorang.
Pada suatu siang dibilangan Pondok Indah Mall  (PIM),  Jakarta Selatan. Saya bertemu dengan seorang kenalan bergerak sebagai professional di dunia property sejak 1990. Ia bersama kawannya pemilik sebuah resort di Jawa barat. Bertepatan menyimak rambut saya yang masih gundul, mereka berceloteh soal partai, Nazaruddin hingga ke Andi Nurpati.
“Andi itu membeli rumah saudara saya  lebih Rp 4 miliar. Ia membayarnya dengan membawa uang cash,” ujar sumber itu.
Tidak ada yang salah memang. Seseorang bisa membeli rumah miliar-miliar. Apalagi dalam  laporan kekayaan ke KPK bisa saja dituliskan hibah dan sejenis. Namun bila ditelusuri, latar keluarrga dan seterusnya apakah pembelian itu  diperoleh dari uang yang “sah”?
Karena kalimat Tdjo di atas telak, kenalan yang bergerak di bidang property tadi, menelepon, Ia bilang, “Mumpung sudahj ada sablengdotkom,  sekalian saja Andi Nurpati kita jadikan presiden untuk 2014.”

Sumber : http://www.sableng.com/story/keluar-kpu-tidak-hormat-nurpati-masuk-pd

Sekilas Pengetahuan tentang KUNDALINI

Kudalini merupakan kekuatan yang amat hebat yang berada dalam tubuh manusia, Kundalini berada pada suatu relung berukuran 2 cm kubik yg terdapat diantara anus dan alat kelamin, persis dibawah cakra dasar. Dalam relung tersebut, kundalini berbentuk gulungan spiral yg terdiri dari tiga setengah putaran, ia sering disebut sebagai Dewi Ular karena bentuknya yang bergulung saat tidur dan kenaikanya yang tidak secara lurus. secara waskita Kundalini terlihat sebagai cadangan energi yang amat dahsyat yang berada di perineum dalam bentuk gulungan tiga setengah lingkaran, gulungan gulungan ini diyakini sebagai cadangan spiritual yang akan menuntun manusia mencapai pencerahan,

orang yang dapat menguasai kundalini secara sempurna akan memperoleh kekuatan batin , kekuatan kekuatan bathin ini kadang sering tidak bisa dipercaya dan sulit untuk diterima dengan akal sehat seperti misalnya ia mampu mengecilkan tubuhnya ( Anima ), ia mampu membesarkan tubuhnya ( Mahima ), ia mampu membuat tubuhnya ringan ( Laghima ), ia mampu membuat tubuhnya berat ( Garima ) , ia dapat mencapai apapun yang diinginkannya, ia memiliki mata bathin , telinga bathin, dan dapat mengirim dan menerima pikiran ke dan dari orang lain, dapat membaca pikiran mahluk lain ( Prapti ) . ia dapat tinggal di air selama yang dia inginkan ( Prakamya ) , 7) Vasitwam., ia dapat menaklukan napsu dan perasaan serta dapat mengontrol semua elemen alam ( Vasitwam ) dan ia juga memiliki kemampuan Isthatvam..
Efek samping mempelajari Kundalini.

Kundalini adalah sebuah kekuatan yang maha besar dan sangat dahsyat. jadi jangan pernah bermain main dengan kekuatan ini, dengan hanya melalui bimbingan dari seorang guru sejati anda boleh mempelajarinya. adalah sangat tidak bijaksana berpikiran bahwa anda adalah perkecualian untuk bahaya tersebut hanya karena mengira diri kita sudah siap. ketika Kundalini bangkin akan mulai melakukan pembersihan baik itu Cakra, Nadhis, otot, tulang, organ dalam tubuh dan lain sebagainya.

beberapa manfaat dari kebangkitan Kundalini adalah
Menciptakan keseimbangan tubuh secara holistic (fisik, mental, emosional dan spiritual)

· Membantu proses percepatan penyembuhan seluruh jenis penyakit
· Peningkatan daya imun tubuh dari penyakit dan stress
· Melepaskan trauma masa lalu
· Memperbaiki sikap mental yang kurang baik
· Meningkatkan kecerdasan dan konsentrasi
· Kemampuan untuk mengontrol pikiran dan emosi
· Melancarkan peredaran darah
· Memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan meremajakan DNA tubuh
· Membersihkan kotoran-kotoran eterik
· Memperbaiki system metabolisme tubuh
· Membersihkan chakra-chakra dan jalur-jalur energi
· Memurnikan getaran/vibrasi energi pada tubuh
· Menyeimbangkan keaktifan semua chakra
· Memurnikan prana/energi yang masuk ke dalam tubuh
· Membantu bangkitnya kemampuan clairvoyance, yaitu kemampuan dalam melihat dan merasakan energi yang halus (subtle energies) seperti : melihat aura, pancaran energi, melihat chakra dll
· Membantu bangkitnya kemampuan clairaudience, yaitu kemampuan dalam mendengar dan memahami suara gaib, mendengar pesan dari alam/dimensi lain.
· Membantu bangkitnya kemampuan psychometry, yaitu dapat mengetahui sejarah suatu benda hanya dengan sentuhan saja.
· Membantu bangkitnya kemampuan clairsentience, yaitu kemampuan merasakan suatu pikiran, emosi, aroma, dan sensasi fisik (emosi dan sakit yang diderita orang lain)
· Membantu bangkitnya kemampuan psychokinesis, yaitu kemampuan mempengaruhi sikap, pikiran dan jiwa seseorang ke arah yang lebih baik, menenangkan orang yang kalap, bingung, emosi, dan dapat menyadarkan/menetralisir orang yang kesurupan (trance).
· Materialisasi, yaitu kemampuan untuk mewujudkan/mempercepat proses pencapaian keinginan/cita-cita, menetralisir suatu tempat / benda dari energi yang merugikan.
· Out Of Body Experience, yaitu kemampuan untuk melepas tubuh eterik memasuki dimensi tingkat tinggi, bertemu dengan spiritual guide/ascended masters/guru-guru tingkat tinggi
· Merasakan peningkatan pengalaman spiritual dalam kehidupan yang anda jalani sekarang maupun pada tingkat dimensi yang lebih subtle dan tinggi.
· Lebih mudah memasuki keadaan meditatif
· Peningkatan kesadaran yang lebih tinggi guna pencerahan/enlightment
· Proteksi tubuh, harta benda dan objek lainnya
· Terlindungi dari niat tidak baik orang lain
· Menetralisir ancaman-ancaman kejahatan
· Terbebas dari pengaruh serangan energi negatif
· Reflek tubuh yang baik disaat bahaya mengancam, dll

kebangkitan Kundalini sebelum waktunya dapat memberikan bahaya yang sangat besar terhadap tubuh fisik maupun lapisan tubuh halus, yang dikenall dengan istilah sindrom Kundalini. sindrom dalam pengertian kamus adalah gejala yang menandakan suatu penyakit , kekacauan psikologis, atau kondisi tidak normal lainnya.

sindrom dapat juga diartikan efek negatif yang ditimbulkan dari suatu kegiatan. berikut adalah efek yang ditimbulkan oleh kebangkitan Kundalini sebelum waktunya :

1) Energi Kundalini. kundalini yang seharusnya mengalir ke atas berbalik mengalir ke bawah sehingga merangsang bekerjanya nafsu nafsu rendah. orang tersebut dapat menjadi menawa denawa ( manusia setengah raksasa / jahat , manusia setengah binatang.
2) Bahkan dalam kondisi tertentu , seseorang akan nampak seperti orang gila. ia akan berteriak teriak merasakan sesuatu yang tidak wajar yang terjadi dalam dirinya seperti kepanasan, menggigil, dan lain sebagainya.
3) yang paling menakutkan adalah ia menjadi gila karena salah mengaktivasi Kundalini

jadi jangan membangkitkan "Kundalini" Sendiri tanpa ada "Pemandu" yang mengetahui tentang tata cara pembangkitan Kundalini tersebut.

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Kundalini dan dikutip dari sumber lainnya...

Selasa, 04 Oktober 2011

Biografi Dajjal

Nama              : Dajjal
Tempar lahir    : Dari timur (khurasan)
Tanggal lahir    : Menjelang hari kiamat, sebelum turunnya Isa bin maryam as
Agama            : Kufur
Gelar               : Al-masih
Julukan            : Pembohong
  • Ciri-ciri            : Bermata satu (buta sebelah), terdapat tanda kafir diantara keduanya, bertubuh pendek gemuk, berkulit merah, berambut keriting, dan berkaki bengkok
  • Hobi                : Memfitnah dan mengakusebagai mahdi, Nabi Isa as, dan Tuhan
  • Pekerjaan       : Manajer pemasaran neraka jahanam
  • Jabatan          : Sekutu terdekat setan
  • Sarana            : Kekayaan, sex, dan semua kenikmatan dunia
  • Istri                 : Semua wanita yg gemar mempertontonkan auratnya
  • Anak               : Semua manusia yg termakan fitnahnya
  • Penggemar     : Zionis yahudi (utama), kafir, klub maksiat, pemimpin zalim, orang kaya sombong, pedagang yg curang, penghasut (tukang fitnah), orang yg suka memakan harta anak yatim dan hak orang miskin, musyrik, orang yg murtad, orang yg tidak membayar zakat, orang munafik, dan dukun (tukang sihir atau peramal)
  • Musuh             : Allah SWT, Nabi Muhammad saw, Imam Mahdi, Isa bin Maryam as, orang beriman dan mukmin yg taat, orang berilmu dan berpikir (alim),  serta orang-orang yg bertobat
  • Kerajaan         : Israel Raya
  • Simbol             : Bintang daud (bintang david), pentagram, piramid (segitiga), mata satu, salib terbalik, matahari, obelisk, patung-patung dewa mesir, ankh, dan burung hantu
(the secret of dajjal,2010)


Aromanya Seperti Cinta

Suasana dan aroma tertentu memiliki "power" untuk membawa kita menuju ke ruang dan waktu saat kita merasa nyaman dan benar-benar di rumah. Saat itu yang terlintas di otakku adalah sebuah teko tua dan cangkir terbaikku. Di dunia ini semunya terlihat "fana", meskipun manusia selalu mencoba untuk terlihat nyaman. Hal itu juga terjadi di rumahku yang segala sesuatunya tidak selalu berjalan sempurna. Saat duduk di Sekolah Dasar hampir tiap malam sebelum aku tidur terjadi perdebatan dan itu selalu membuatku merasa ketakutan.

Orang tuaku terjaga begitu pagi, terkadang aku melihat gelap sebelum fajar terbangun dari rangjang tua dan mendengar mereka berdua menyiapkan segala sesuatu untuk hari ini. Aku tak peduli tentang itu semua, masih saja aku berbaring di tempat tidur, merasa sangat malas dan begitu hangat pagi itu. Pagi itu seluruh dunia tampak sunyi, aku hanya mendengar suara peringatan air dalam teko sudah mendidih bersahutan dengan suara pintu lemari dapur dan mamaku adalah selalu membuat suara itu tiap pagi.

Aku tahu mamaku sedang menyiapkan kopi di dapur. Suara merdu seakan memenuhi semua lorong rumah ini dan ketika air mendidih mengalir ke dalam cangkir kopi adalah musik terbaik bagi telingaku ketika dunia terasa hening. Aku berbaring selama mungkin sebelum fajar mengubah semuanya. Saat itu aku menyerap sebuah energi begitui kuat. Aku merasakan aroma kehangatan cinta dan kasih sayang, aku menyentuh angin gunung dan aku melihat keamanan serta cinta begitu dekat dengan mataku. Kemudian aku mendengar suara langkah kaki tua menuju pintu kamarku dan ternyata itu adalah mamaku. Dengan luwes mamaku membuka pintu kamar kayuku dan berbisik di telinga kiriku bahwa sudah saatnya menghirup udara pagi serta memulai hari. Dalam hati aku berharap tidak ada perdebatan di pagi ini. Semuanya menjadi kenyataan, duniaku utuh kembali.

Kopiku sudah siap di meja makan tua, jujur saja cangkir kopi pertama yang aku teguk di pagi itu memberikan energi yang lebih dari sekedar rasanya khas. Kedua orang tuaku terlihat mendesah ketika tegukan pertama. Aku berusaha untuk memecah keheningan pagi itu, aku bertanya pada kedua orang tuaku : "Ma, kapan cangkirku sama besar seperti kalian berdua?" Jawabanya selalu sama "Kau masih terlalu muda untuk memahaminya". Dengan mantap bapakku berkata "suatu hari nanti kau akan menemukan cangkirmu sendiri". Suasana terlihat begitu kaku, tapi kopi selalu punya cara untuk menyatukan kami...

***Kopi bisa membuatku santai tapi serius sekaligus filosofis....hehehehe