"Manusia hanyalah modifikasi ikan. Genom ikan
tidak jauh berbeda dengan kita sendiri. Kami telah menunjukkan bahwa
mekanisme pembentukan otot panggul pada ikan bertulang adalah transisi
antara hiu dan tetrapod leluhur kita."
Sebuah penelitian
mengenai pengembangan otot beberapa ikan yang berbeda telah memberi
wawasan tentang lompatan genetik yang mengatur adegan untuk evolusi
kaki belakang pada hewan darat. Inovasi ini memunculkan tetrapoda –
makhluk berkaki empat, nenek moyang kita – yang membuat langkah-langkah
kecil pertamanya di darat sekitar 400 juta tahun yang lalu.
Tim
ilmuwan Australia yang dipimpin Profesor Peter Currie, dari Regenerative
Medicine Institute Australia di Monash University, dan Dr. Nicolas
Cole, dari University of Sydney, melaporkan hasil studi mereka dalam
jurnal PLoS Biology, 4 Oktober.
Para ilmuwan telah lama
mengetahui bahwa spesies lungfish purba merupakan nenek moyang
dari tetrapoda. Ikan ini mampu bertahan di darat, menghirup udara dan
menggunakan sirip panggul untuk mendorong diri mereka sendiri. Australia
adalah rumah bagi tiga spesies lungfish (ikan berparu-paru)
yang tersisa – dua spesies laut dan satu yang mendiami ceruk Sungai
Maria Queensland.
Bagaimanapun juga, terdapat kesenjangan besar
dalam pengetahuan kita. Kesimpulan sebelumnya telah diusulkan
berdasarkan dari kerangka-kerangka fosil, namun otot-otot penting untuk
pergerakan tidak dapat terawetkan dalam catatan fosil.
Tim riset menggunakan ikan
yang saat ini masih hidup untuk melacak evolusi otot-otot panggul sirip
agar bisa mengetahui bagaimana beban kaki belakang tetrapoda berevolusi.
Mereka membandingkan embrio dari keturunan spesies yang mewakili titik
balik penting dalam evolusi vertebrata untuk melihat apakah terdapat
perbedaan dalam pembentukan otot panggul sirip. Mereka mempelajari ikan
“primitif” bertulang rawan – hiu bambu
Australia dan sepupunya, hiu gajah – beserta tiga ikan bertulang – lungfish
Australia, ikan zebra dan paddlefish Amerika. Ikan bertulang,
khususnya lungfish, merupakan relasi terdekat nenek moyang
terbaru tetrapoda.
“Kami memeriksa cara spesies ikan yang berbeda
menghasilkan otot-otot panggul sirip mereka, yang merupakan pelopor
evolusi kaki belakang,” kata Profesor Currie, seorang ahli biologi pengembangan.
Currie bersama timnya merekayasa genetika ikan untuk melacak migrasi
sel-sel otot prekursor dalam tahap awal perkembangan tubuh hewan
mengambil bentuk. Sel-sel ikan yang direkayasa ini dibuat sedemikian
rupa agar memancarkan cahaya merah atau hijau, memungkinkan tim riset
melacak perkembangan kelompok-kelompok otot tertentu. Mereka menemukan
bahwa ikan bertulang memiliki mekanisme pembentukan otot panggul sirip
yang berbeda dari ikan bertulang rawan, suatu mekanisme yang merupakan
batu loncatan bagi evolusi fisiologi tetrapoda.
“Manusia hanyalah
modifikasi ikan,” kata Profesor Currie. “Genom ikan tidak jauh berbeda
dengan kita sendiri. Kami telah menunjukkan bahwa mekanisme pembentukan
otot panggul pada ikan bertulang adalah transisi antara hiu dan tetrapod
leluhur kita.”
Sumber: www.faktailmiah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar